08.WINWIN?.

495 96 45
                                    

sider bisulan.
-winwin🦄

                Rindu Winnie gak?                        -WINWIN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                Rindu Winnie gak?
                        -WINWIN.

Ah sungguh sebenarnya aku merasa sangat tidak enak dengan Winwin tapi ,aku memang sudah sangat kelelahan. Aku pun mulai berjalan mendekati Winwin dan naik ke pundaknya.

"Udah siap?"

"Udah"

Lalu Winwin mulai berjalan dengan aku yang sekarang berada di pundak nya.

Ah ada apa ini. Jantungku berdetak sangat kencang sekarang. Baik aku akan mengondisikan jantungku ini sekarang.

Cukup lama Winwin membawa ku ya tembok besar ini sangat luas. Wajar,kami berjalan lama.

Setelah 10 menit, Winwin berhenti dan aku turun dari pundaknya. Ya,kami sudah sampai di ujung tempat ini.

Angin berhembus sepoi-sepoi ditambah senja membuat ku tak berhenti menatap pemandangan seindah ini. Ini indah.

Ah iya, sebenarnya aku sudah penasaran dari kemarin tentang ini. Bukankah Winwin orang China?tapi kenapa dia bisa sangat fasih berbahasa Korea?

"Win"

Winwin yang sedang sibuk menatap pemandangan itu pun langsung melihat ku.

"Iya" jawabnya sambil tersenyum.

"Win kamu kok fasih banget bahasa Korea?bukannya kamu orang China?"

Winwin tersenyum hingga menampakkan deretan gigi putih dan rapinya itu.

"Ayahku orang Korea"

Aku hanya mengangguk mengerti.

Namun,kulihat Dimata Winwin. Dia tersenyum sayu entah apa yang sedang dia pikirkan. Dia kenapa?

Pandangan nya tertuju kepada pemandangan senja itu.

Aku kembali melihatnya. Matanya sedikit berkaca kaca. Aku tidak mengerti apa yang sedang dia pikirkan sekarang.

Jujur,melihatnya seperti itu aku jadi merasa sedikit sedih.

"Win kamu kenapa?"

"Enggak papa kok" Winwin hanya menggeleng.

Aku masih tidak percaya yang dia katakan. Dia bilang tidak ada apa apa tapi kenapa dia seperti itu.

"Win kamu kenapa?jujur aja"

Winwin langsung menatap ku lalu tersenyum. Tatapan nya masih sayu.

"Aku hanya merindukan ayah dan ibuku" jawabnya.

Ah ya benar,selama aku tinggal di rumah a ma aku memang tidak pernah melihat kedua orang tua Winwin. Dirumah itu hanya ada a ma,Winwin,dan Renjun.

"Oh iya win,orang tua kamu kemana?"

Winwin menghembuskan nafasnya lalu air matanya jatuh membasahi pipinya itu.

"Ayah dan ibuku udah ga ada 5 tahun yang lalu"

"Deg!"

Sungguh,saat aku mendengar nya aku merasa sedikit tertusuk. Aku sangat sedih.

Aku tidak tega melihat Winwin menangis.

"Winwin maafkan aku"kataku dengan mata ku yang sudah berkaca-kaca.

Aku memang tidak bisa melihat seseorang menangis. Itu akan membuat ku juga ikut menangis.

"Nggak nggak salah kamu kok,aku hanya sedang merindukan mereka"

"Em maaf aku sudah membuat suasananya menjadi seperti ini"lanjutnya lalu mengelap air matanya.

"Enggak win aku tau perasaan kamu"

"senja membuat kita mengerti arti sebuah kata ‘rela’ aku sudah bisa merelakan mereka aku tahu mereka selalu melihat ku dari sana".

Mendengar itu,air mata ku langsung jatuh tanpa ku perintah. Dia sangat kuat.

"Kamu nangis?"tanya Winwin kepadaku.

Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Aku juga merindukan orang tua ku saat ini. Walaupun mereka selalu menghubungi ku tiap malam tapi itu tidak bisa menghilangkan rasa rindu ini kepada mereka.

"Maafkan aku,jangan nangis lagi dong"kata Winwin lalu mengelap air mataku dengan tangannya.

Aku hanya mengangguk lalu tersenyum.

                                ___

                                ___

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


                 *To be Continued*

betewe,maaf banget telat update banyak kegiatan soalnya (>▂<)

vote and komennya juseyo~

hehe gomawo🌻

Lost in China―WinwinWhere stories live. Discover now