4

2.8K 400 95
                                    

"(Name) kau ingin pulang bersamaku?"
.
.
.
.
.
.
.

(Name) Pov

Aku sedang merapikan bukuku, memasukkannya kedalam tas dan menggendong tas. Aku terhenti melihat Todoroki melihat mendekatiku.

Ia mengajakku pulang bersama meski aku belum tau pasti rumahnya dimana.

"Mau tidak?"
Lelaki itu menanyakannya lagi. Aku yang canggung mengedipkan mataku tanpa henti, dan aku menghentikan kedipan mataku saat sadar Todoroki menarik tanganku dari meja.

"Todoroki-san?"

"Shoto saja"

Mukanya yang dingin menarik tanganku keluar kelas membuatku sedikit deg-deg-an. Aku sangat heran mengapa aku bisa merasakan sakit didadaku.

Aku keluar gerbang U.A berjalan berdampingan, tapi Shoto tidak melepaskan tanganku dari genggamnya.

"Ehm, Shoto? Mengapa kau mengajakku pulang bersama?"

Pertanyaanku membuat Shoto menoleh dan terjadi kontak 4 mata. Aku yang kaget sontak saja langsung kembali mengahadap kedepan.

"Kau lihat, langit mulai gelap, tidak baik meninggalkan seorang wanita berjalan sendiri."

Iris (E/c)-kun berbinar kembali menolehnya, tak sadar aku memasang wajah malu dengan warna merah tomat bulat.

Todoroki Pov

Aku menarik tangan (Name) menuju luar gerbang dan tidak melepaskan genggaman (Name).

Aku tahu membiarkan wanita berjalan sendirian itu tidak baik meskipun aku terpaksa melakukannya demi membantunya.

"Ehm, Shoto? Mengapa kau mengajakku pulang bersama?"

Pertanyaan itu sontak membuat kepalaku menoleh kepadanya, ia kembali pada hadapannya dengan wajah yang tersipu malu.

Aku pun menjawab pertanyaannya, melihat ia tersenyum sipu, aku pun mulai tersenyum...

Ya tersenyum sangat kecil
//Sampe-sampe author harus pake teloskop dulu

Reader Pov

"Hah, kita sampai Shoto-kun"

Todoroki menatap kedepan atas melihat rumah (Name) yang sangat besar ya terlalu besar.

"Nee Shoto-kun, terima kasih telah menemaniku,

//(Name) terdiam bentar dan

Lain kali, kau mau main kerumahku?"

Todorokipun juga terdiam sebentar, tidak. Ia memikirkan hal yang lain, ada yang janggal dari rumahnya.

"Tapi, (Name) bukannya kau tinggal bersama Yaomomo?"

(Name) sontak kaget setelah Todoroki menanyakan hal itu.
"Ya, sepertinya lau melihatku kabur dari rumah ya.
Hehe, iya. Ini rumah pribadiku, ya terlalu besar tapi aku tinggal sendiri. Alasan aku kabur dari rumah nee-san...
Aku malas disuruh terus dengannya."

Todoroki yang hendak melepaskan genggamannya setelah mendengarkan (Name) tadi. Ia tertahan oleh tangan (Name) yang membalas genggamannya.

"Lain kali main kerumahku ya
Jana"

Setelah itu (Name) masuk ke gerbang, dengan menutupi mukanya untuk menghindari garis merah merona dipipinya.

"Kerumah, sendirinya ya"
Todoroki yang menatap tangannya yang setelah dipegang oleh (Name) dan tersenyum lagi.

//Ahk Todo! Kan aku harus beli teleskop dulu!

(Name) Pov

Aku berjalan masuk kekamarku belum mengganti bajuku, merebahkan badanku dengan kesayangan nya (kasur).

"Ahk, tadi bener-bener bikin jantungan"
(Name) menatap tangannya yang dipegang oleh Todoroki.

"Sepertinya aku berhasil mendapatkan teman lelaki"
Aku memeluk gulingku dan berguling-guling sampai aku terjatuh lalu tertawa.

----------------------------------

Paginya...

"Ahk shit, aku telat aaaaa"
Aku mengambil Roti sarapanku dan berlari memakai sepatuku. Bergegas aku membuka gerbang dengan kasar.

Beginilah jika aku tidak tinggal bersama nee-san. Rumahku berantakan, aku telat, dan aku tidak sempat sarapan banyak.

Aku ter-engah-engah berjalan di lorong kelas membuka pintu kelas dengan kasar. Aku terhenti mengumpulakan semua nafasku lalu tenang.

"Kebiasaan sekali kau selalu saja telat"
Nee-san mendekatiku lalu memukul tak kencang kepalaku yang mungil itu.

"Itta, maaf-maaf"
Aku yang merengut kecil mengusal kepalaku yang mungil. Aku duduk kembali didepan nee-san.

-----------------------

//Yahilah skip pulang biar kgk penasaran

Reader Pov

"(Name) mau kerumahku?"

Melihat dari jauh Kaminari mengkerutkan dahinya yang menyesal.
"Ahk, Todoroki itu selalu saja..."

Mineta menjentikan jarinya, menganggap Kaminari selalu benar.
"Hei, jangan menggagu mereka jika adikku mendapakan kesempatan berteman dengan seorang lelaki"

Kaminari dan Mineta menoleh kebelakang melihat Yaomomk menatapnya agak kaku.

"Ya, Yaomomo kulihat (Name) dan Todoroki sangat akrab 1 bulan akhir-akhir ini."

Mineta menggangu kesal dan melihat pemandangan yang indah itu.

"Kerumahmu?! Wah, mendadaknya hehe"
(Name) menggigit bibirnya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ah-boleh si tapi aku akan mengahampirimu nanti jam 6 mau?"

Todoroki mengangguk singkat dan pergi meninggalkan (Name) dari bangkunya.

Senyum polos yang dibaliknya panik, (Name) terengah-engah berlari menuju rumahnya. Mendobrak pintunya dan menutupnya dengan kencang.

"Ehah, a-apa yang harus aku lakukan huaa nee-san bantu aku"
Aku berdesah kelelahan dan panik didepan pintu rumah dan merengek kepada Yaomomo.

Aku menggenggam tanganku didepan dadaku dan berdiri
"Tidak! Aku harus mandiri aku tak mau sepeti nee-san!"

Sesampai didepan pintu rumah menunjukan pukul 17.15. Karena aku lupa kemana arah rumah Todoroki jadi....

"Huaa, aku tersesat"

-----------------------------------

Ekhem, Author kgk sadar udh ampe 700+, sangking kebanyakan halu begini nih.

Ah jangan kaget dichapter selanjutnya ya.

Dukungan kalian untuk doubleup bisa dengan menekan lambang bintang dibawah.

Harus diajarin dulu?

My Crush BoyFriend [Todoroki Shoto X Reader]Where stories live. Discover now