Jalan bareng dion

54 6 6
                                    

3 hari setelah kejadian di vila.

Dea kembali beraktivitas seperti biasanya.

Memeriksa pasien dan berada di ruang yang berbau obat-obatan itu lah kebiasaan yang sudah dijalaninya selama kurang lebih 2 tahun ini.

Dea melirik jam tangannya,terlihat pukul 23.13 waktu Indonesia barat.

Kini ia berjalan sendiri-an di lorong rumah sakit,ya terlihat sunyi karena memang sudah hampir larut malam.

Namun Dea merasa ada seseorang yang mengikuti nya.

Dea memandang ke seluruh arah namun tidak melihat siapapun atau sesuatu yang mencurigakan.

Disaat bersamaan,terdengar nada dering dari tas nya.

Dea mengambil handphonenya dan melihat dilayar hp yang sedang di genggaman nya tertera nama 'induk iguana'wah parah ni emak sendiri dibilang iguana kualat lah dirimu yang terkutuk menjadi batu akik.

Dea mengangkat panggilan itu.

".............."

"Iya bun?"

"Kak bunda nitip martabak telur ya?"minta bunda.

"Oke bun!ada lagi?" Tanya Dea.

"Hmm,ada"

"Apa bun?"

"Jangan lupa Beli kan manikin juga ya?"

"Hah,untuk apa bun?"tanya heran Dea.

"Untuk temani kamu tidur soalnya bunda takut kalau tidur sendirian kamunya dibawa wewe gombel,buahahahahahaha"

Tututututttt....

Panggilan berakhir!

Dea menatap perih ke layar handphonenya seraya mengelus dada.

"Astaghfirullah,sabar dei sabar kalau sabar jodohnya tampan"ucapnya pada diri sendiri.

Dea pun berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya.

Namun sepasang tangan memegang bahunya.

Sontak Dea pun berbalik badan memandang siapakah yang memegang bahunya itu.

"DICKY"

"Apa kabar?"tanya Dicky seraya tersenyum.

"Mau Lo itu apa sih?apa selama ini Lo ga puas nyakitin gue?"

"Lo benci sama gue?"tanya Dicky.

"Ga perlu gue jawab,lo udah tau jawabannya"cetus Dea.

"Gue tau gue salah tapi...."

"Tapi apa hah?"ucap Dea.

"Tapi Lo itu udah ga ada gunanya lagi Dicky,lo paham ga sih"lanjut amarah Dea.

"Maaf!"

Dea membuang nafas berat"Lo harus tau tak semua kata penyesalan bisa membuat keadaan kembali seperti sediakala,kadang Lo harus ngerasa kehilangan biar Lo paham arti menghargai selagi itu ada"

From D Dear DWhere stories live. Discover now