Part 20

2.3K 132 35
                                    

Maaf kalo ada typo😪
Happy Reading♡

Hari Senin hari yang paling tidak disukai oleh para siswa dan siswi bukan hanya melaksanakan upacara selama kurang lebih 45 menit pelajaran hari Senin dan selasa bermapel banyak

Tapi tidak untuk seorang Rara, bahkan saat ini dia sudah berbaris paling depan dari kelasnya sambil memasang senyum semangatnya. Kalian tau kenapa? Ya tentu saja Arga siapa lagi

Setiap hari senin bahkan setiap hari seragam Arga selalu tidak lengkap entah itu dasi, topi baju dikeluarkan bahkan tak memakai ikat pinggang. Tapi ya itu salah satu keuntungan Rara pada hari senin. Bisa memandang Arga sepuasnya tanpa memperdulikan jalannya upacara

Emang dasar bucin!

Arga juga, walaupun baru menjadi mubar beberapa bulan yang lalu terkenalnya sudah turah turah. Setiap senin senang sekali berjemur dan berbaris didepan para peserta upacara. Pengen tebar pesona kali ya? Masalahnya bukan hanya Rara yang menatap Arga terang terangan saat upacara tapi banyak dan itu membuat Rara mendengus kesal

Upacara sudah berlangsung sekitar 30 menit lalu tapi ya yang seperti dikatakan tadi Rara tidak memperhatikan guru yang bercermah dan terus menatap ke Arah Arga entah pria itu sadar atau tidak, tapi Lehernya juga pegal jika menatap kesatu Arah saja jadi dia memilih memalingkan wajah kearah lain.

Tepat saat Rara menalingkan wajah, Arga menatapnya sebenarnya sedari tadi Arga tau jika Rara memperhatikannya bahkan bukan hanya Rara. Arga tersenyum tipis tanpa diketahui siapapun entah kenapa Arga hanya ingin tersenyum dan jika Rara melihatnya pasti akan kegeeran tingkat dewa

******

Kelas Rara sedang jamkos, entah apa setan yang merasuki guru mapel pertama. Guru yang sangat jarang bahkan tidak pernah kosong pada jamnya mendadak tidak berangkat hari ini. Dan yang lebih menguntungkannya lagi Guru tersebut tidak meninggalkan tugas apapun.

Sungguh surga sekolah:)

"Fafa Gina gue bosen ih, keluar yuk." Rengek Rara pada dua sahabatnya

"Ah enggak deh gue udah Pw nih." Ucap Fafa tapi matanya masih fokus menatap layar ponsel yang sedang menunjukan barang barang online

"Iya gue juga, liat nih anak gue udah gemuk." Ucap Gina menunjukan Game yang menurut Rara sangat membosankan

"Gin Hari ini masih aja main pou." Ucap Rara malas melihat Gina dengan semangat memberikan makanan pada pou yang jelas jelas udah menolak karena udah kenyang

"Udah itu Gin, kesian pou lo udah gendut gitu ntar karmanya elo loh." Ucap Rara lagi

"Biarin ngapa sih Ra, biar sehat sayangnya akoh." Rara memutar kedua bola matanya malas kemudian bangkit

"Mau kemana lo?" Tanya Fafa

"Mau keluar dulu jalan jalan sumpek gue disini." Jawabnya kemudian berjalan keluar

Rara memilih menuju Rooftoft biasanya Udaa disana lebih sejuk, walaupun dikelasnya juga sudah ada Ac tapi udara disini jauh lebih sejuk walau sedikit panas

Rara membuka pintu Rooftoft yang ternyata ada seonggok manusia sedang duduk bersandar sambil menutup mata yang diyakini itu kakakkelasnya Vano.

Rara berjalan mengendap endap berniat untuk mengagetkan kakakkelasnya itu. Tapi sepertinya dewi Fortuna tidak berpihak padanya, karna sebelum melaksanakan aksi jahilnya Vano sudah membuka mata sambil menaikkan sebelah alisnya memandang Rara

Struggle and End!! (Proses Revisi)Where stories live. Discover now