2. KEHADIRAN ANDINI⭐

1.5K 136 136
                                    

2. Kehadiran Andini

⭐⭐⭐

"Bila dia hanya memanfaatkan gue, gue tidak apa-apa.
Asal dia tetap berada di hadapan gue.
Dan apabila gue temukan yang lebih baik dari dia. Gue akan melepasnya."

~Andini Amanda P


Pagi hari yang sangat cerah. Itu membuat dua pasang mata melebar karena terpaan sinar cahayanya.

"Dini!!! Bangun, lo tidak sekolah apa gimana, ini hari pertama woy," teriak seseorang yang berada tepat di telinga sang empu yang masih tidur.

"Apaan sih masih pagi juga," jawab sosok yang bernama Dini.

"Ini udah jam tujuh zheyeng," nista Adam—kakak Dini.

"Ohh... Jam tujuh... WHAT THE KENAPA GAK BANGUNIN DARITADI PEANG?!!!" Dini langsung ngacir ke kamar mandinya dan bersiap-siap.

Kekekeke sukurin gue boongin kok mau, batin Adam.

Adam sungguh puas. Bagaimana tidak? Sehari tanpa mengerjai adiknya adalah suatu hal yang kurang. Setelah puas tertawa, Adam menuju ruang makan dikarenakan perutnya sudah meminta untuk diisi sesuatu.

Berbeda dengan Dini yang selesai mandi langsung menyadari sesuatu, Adam membohonginya lagi.

Drap

Drap

Drap

"Mama!!! Papa!!!" teriak Dini dari atas.

"Ishhh, kenapa sih tuh anak nggak bisa diem sehari," pusing Angel—mamanya Andini.

"Anak Mama itu tuh," balas laki-laki yang memakai seragam.

"Adikmu juga kali Dam."

Andini pun langsung duduk di kursinya, dan menyantap makanan yang ada di atas meja. Antara marah dengan lapar, maka Dini lebih memilih mengisi energi.

"Lo, kenapa bohongi gue bang?!" balasnya kesal, pasalnya gara-gara abangnya dia jadi tergesa-gesa.

"Biar lo cepet bangun ogeb." Adam mengutuk adiknya penuh khidmat, dia sudah berbaik hati membangunkan putri kerajaan untuk ingat sekolah.

"Sudah-sudah, Dini Adam habiskan makanan kalian dan langsung berangkat ke sekolah," tukas Rafi—Papanya Adam dan Dini.

"Iya pa!" ujar mereka serempak.

"Nanti di sekolah kamu jangan nakal Din, turuti apa kata Abangmu ini, jangan membantah!" Rafi menatap tajam Dini.

"Iya, pa."

Selesai menghabiskan sarapan, Dini mengucapkan selamat tinggal kepada orang tuanya. Tak lupa menunggu kehadiran sang kakak yang lebih lemot, daripada dirinya sendiri.

Adam berangkat ke sekolah menggunakan motor kebanggannya namanya holy.

Adam berangkat ke sekolah menggunakan motor kebanggannya namanya holy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ALAKSA {END}Where stories live. Discover now