Trio Bungsu Arc : Hari H Acara

4.6K 667 293
                                    

"Kas,lo sama gue apa Juna?"

"Sama Juna aja,lo duluan aja briefing."

"Oh yaudah,gue duluan."

Sam memakai helmnya,menyalakan motor dan pergi berangkat.

"Lo sama gue,Bang?" tanya Juna yang baru keluar.

"Iya,kenapa emang?"

"Gue mau cek donasi dulu. Tapi nggak papa sih,lumayan lo bisa bantu bawa barang,Bang." jelas Juna yang lagi pake sepatu.

Pagi ini,jam sembilan pagi,mereka akan briefing massal di lapangan dekat GOR. Iya,ini hari H acara mereka. Sam dan Juna dipaksa sama Kasa buat satu panti sama dia,biar ada temen katanya. Dengan sogokan traktir bakso ekstra tetelan,Sam dan Juna pun terhasut.

"Bawaan kalian nggak ada yang ketinggalan?"

Kasa dan Juna menoleh,melihat Wicak senderan di kusen pintu masuk kos cuma pake boxer se-paha dan kaos kutang longgar. Bareface abangnya masih keliatan banget,iya doi baru bangun. Ralat,satu-satunya abang mereka yang bangun. Yang lain masih molor,maklum namanya juga hari libur.

"Kayaknya nggak ada lagi sih,Bang." Juna mengecek ransel besarnya. Jangan tanya isinya apa,karena pasti barang-barang yang dirasa Juna penting. Padahal yaa nggak penting-penting banget,power bank lowbat misalnya.

"Mandi gih,Bang. Lo nguap kaya nyebar gas beracun tau nggak." sebal Kasa sambil nutup hidungnya. Abangnya ini lagi nguap,tapi nggak ditutup gitu mulutnya. Bikin oksigen disekitarnya tercemar jadi karbondioksida seketika.

"Iye-iye ntar gue mandi kalo mau berangkat ke acara lo." Wicak sambil garuk pantatnya. Untungnya doi nggak nyium tangannya,bisa semaput yang ada.

"Oh iya,Abang nanti datang ke panti mana? Di tempat gue aja ya,Bang." pinta Kasa. Heran,barusan bilang kalau napas abangnya ini nyebar racun,dan sekarang mohon-mohon ke yang bersangkutan. Kasa emang udah tebal muka.

"Kalau gue mood. Tempat lo jauh banget sih,mager gue," jawab Wicak pake nada lemes banget.

"Eh Bang Kasa,ayo buru! Pake sepatu dari tadi nggak kelar-kelar,heran gue," sebal Juna,dan Kasa cepat-cepat memakai sepatu.

"Bang,duluan ya. Assalamualaikum!" Salam Juna,dan mereka berdua pergi.

"Wa'alaikumsalam." balas Wicak. Doi nutup pintu,masuk ke kamarnya lalu tiduran lagi.

Jam sembilan di hari libur masih terlalu dini untuk bangun dan beraktivitas.

***

"Lah? Kok lo disini?" Juna tau-tau sebal,padahal kakinya baru menyentuh ubin kos-kosan Melda,teman satu divisinya.

"Bukannya salam,malah sewot aja lu." balas Akmal. Iya,yang dimaksud Juna itu Akmal,orang yang lebih menjengkelkan dari Gerhana menurut Juna.

"Yaudah! Assalamualaikum!" Juna main nyelonong masuk,lempar helm ke sofa punya Melda.

"Wa'alaikumsalam." Akmal balas santai,tapi tangannya tetap sibuk membungkus kardus isi barang donasi.

Kasa cuma ngekorin Juna,kalo boleh jujur doi kaget. Ini H-jam dan mereka masih sibuk beberes kardus? Tipikal maba,sangat deadliners sekali.

Mau nggak mau Kasa dan Juna bantuin mereka.

"Ini kenapa belum beres sih?!" Nada Juna masih sebal,sambil ngelirik Akmal yang anehnya malah mainan sama kucingnya Melda.

"Woi! Bantuin anjir!" tuh kan,Juna makin ngegas.

"Cih,iya-iya!" dan Akmal nurut aja. Padahal kucingnya Melda lucu banget :(

Balada Mahasiswa Teknik [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now