#38 I'll Make You Happy

199 21 12
                                    

Minju Pov

Gua ga bisa duduk. Gua berjalan kesana kemari. Gua sama sekali ga bisa tenang.

"Inju.. Kamu yang tenang dulu."

Iren menggenggam tangan gua. Coba buat tenaning gua. Pasalnya sedari tadi saat Kak Mark dibawa ke UGD, gua gelisah, takut, khawatir. Gua ga mau kehilangan Kak Mark.

"Minju, lo duduk dulu." kata Felix

"Lo lupa kalau disini yang terluka juga lo. Bukan Kak Mark doang. Kita semua khawatir kok." jelasnya lagi

Mendengar penjelasan Felix, gua mutusin buat duduk. Ga lama kemudian, ayah, bunda, Om Hen dan Tante Han datang. Tante Han terlihat sangat khawatir. Om Hen terlihat tenang memang, tapi terkadang tercetak wajah cemasnya.

Bunda dan ayah langsung samperin gua. Bunda sudah berlinang air mata pastinya. Ayah... Sebentar. Sepertinya para bapak-bapak selalu berusaha terlihat baik-baik saja ya? Ayah terlihat tenang.

"Minaaaa... Badan kamu nak.."

Bunda sangat khawatir. Dia membalikkan badan gua ke kiri dan ke kanan demi memastikan gua baik-baik aja.

"Bun.."

"Maafin bunda ya?"

"Bun.."

"Kamu sudah diobati?"

"Bun?!"

"Huh?"

"Aku baik-baik aja bun.. Kak Mark datang nolongin aku. Sekarang Kak Mark lagi dirawat di UGD."

Raut wajah bunda menjadi lebih terkejut lagi. Bunda dengan segera menghampiri Tante Han yang tidak kalahnya berlinang air mata. Bisa gua liat dari jauh, bunda sedang mencoba menenangkan Tante Han dengan merangkul beliau.

"Kamu gapapa kan?" tanya ayah

"Iya yah.. Aku gapapa.."

"Baguslah.. Ayah tahu putri ayah kuat."

Saat sedang berbincang dengan ayah, Om Hen terlihat pergi meninggalkan kita semua di depan ruang UGD. Dengan melihat kepergian Om Hen, ayah berinisiatif untuk menghampiri Om Hen.

Gua tahu maksud ayah sama seperti maksud bunda. Mereka semua saling menguatkan. Bunda dan ayah tentu merasa sangat bersyukur dengan kehadiran anak Om Hen dan Tante Han sebagai penolong.

Tania?

Flashback On

Author Pov

"Minju, ambulancenya udah ada. Sekarang juga lo ikut sama-sama dengan Kak Mark."

"Iya."

Melihat Minju sudah diantar bersama-sama dengan Mark membuat Felix merasa lega. Setidaknya mereka akan baik-baik saja. Begitu mereka semakin menjauh, terlihat Yiren bersama empat orang polisi datang mendekati Felix di rumah tua itu.

"Selamat malam."

"Selamat malam pak."

"Boleh saya lihat TKPnya?"

"Boleh pak, silahkan."

Yiren kemudian mendekati Felix dan memeluknya. Menyalurkan rasa takut dan leganya. Felix membalas pelukan hangat itu dengan pelukan yang tidak kalah hangatnya. Sambil menepuk-nepuk punggung Yiren dengan pelan.

"Em.. Permisi.."

"Iya pak?" tanya Felix sambil melepas pelukannya

"Apa mungkin pelakunya sudah dilarikan bersama korban ke RS?"

The Life Changer | Mark Lee✔️(END) Where stories live. Discover now