25. feel special

705 44 13
                                    

Kamu membuat ku, merasa istimewa tak peduli bagaimana dunia menjatuhkan ku, meski banyak kata-kata yang menusukku, aku bisa tersenyum lagi karena mu, itulah yang kamu lakukan

~feel special~

Song: twice feel special


Happy reading❤






"Antares gue....." ucapan Mellysa membuat Antares terdiam, dan mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana.

"Gue apa?" tanya Antares penasaran dengan apa yang ingin Mellysa katakan.

"Gu-e ha-mil," jawab Mellysa terbata-bata karena dia mengucapkan nya, dengan mulut yang bergetar hebat.

"Hamil?" Antares tertawa sinis. "Dia bukan anak gue! Dia cuman anak pelacur!"

"ANTARES DIA ANAK LO! DARAH DAGING LO!" Mellysa berteriak marah, sedangkan Antares terlihat semakin marah, ia sangat tidak suka jika ada yang berteriak saat berbicara dengan nya.

"Dia bukan anak gue! Lo budek?! Gue ga akan sudi, nerima anak haram kaya gitu!" bentak Antares membuat hati Mellysa mencelos.

"Anak haram lo bilang? Dia anak lo."

"Dia bukan anak gue! Harus Berapa kali gue bilang, dia bukan anak gue!"

Mellysa terdiam, sambil memegangi kepalanya yang mulai terasa pening. "Kalo dia bukan anak lo, terus anak siapa?"

"Ya mana gue tau!" Antares benar-benar kesal pada Mellysa. "satu lagi. gue ga akan pernah nerima, anak sialan itu sampai kapanpun."

"Res, tolong res. Jangan cerai-in gue, gue ga bisa. Kalo Harus ngurus anak ini sendirian Res."

"Gue gamau! Keputusan gue udah bulat, kalo lo mau, urusin anak sialan itu ya silahkan!"

"Res, gapapa lo hina sama gue. Tapi tolong jangan hina, anak lo sendiri res. Dia ga salah apa-apa."

"BANGSAT!" Antares mengumpat, tidak biasanya ia mengatakan kata-kata kasar seperti ini. "Gue udah bilang dia bukan anak gue! Dasar cewek tuli."

Mellysa tak bisa berkata-kata. Lidahnya seakan kelu. Kata-kata Antares benar-benar membuat nya sakit hati.

"Pergi! Gue ga sudi liat muka lo lagi, pelacur!"

"Res, seenggaknya demi anak ini, dia butuh ayah res. Gimana nasibnya nanti, kalo dia tau. Dia ga punya ayah?" tanya Mellysa begitu lirih. Dan menyedihkan.

"Gue udah bilang gugurin! Dia cuman anak haram, yang tumbuh dari rahim seorang pelacur."

"Res lo gila? Dia anak lo! Kenapa lo malah nyuruh gue, gugurin dia res?"

Antares terdiam.

Mellysa berusaha menahan air mata nya, untuk tak tumpah saat itu juga. "GUE KECEWA SAMA LO! GUE BENCI SAMA LO ANTARES!"

"Harusnya gue yang bilang gitu, sama lo jalang!" Antares memalingkan wajahnya, lalu berdecih.

Mellysa berbalik dan menjauh dari sana dengan berderai air mata, sepanjang jalan ia hanya bisa menangis tanpa tau, kapan tangisan nya ini akan berhenti.

Sekaya apapun Mellysa, sesukses apapun pencapaian nya. Mellysa tetap sama. Ia tetap menjadi wanita yang selalu merasakan sakit. Mulai dari keluarga, persahabatan, dan cinta. Semuanya tak luput dari yang namanya rasa sakit, dan air mata.

Entah sampai kapan rasa sakit ini akan berakhir, yang jelas Mellysa sudah lelah. Ia sudah tak sanggup menahan beban yang di pikulnya lagi selama ini.

"Mellysa!" hingga suara itu terdengar begitu lembut, membuat Mellysa tersenyum dan merasa istimewa.

I'm Not Fine [Completed]Where stories live. Discover now