[1]

4 0 0
                                    

Pagi ini Alena terlihat malas malasan di kasur. Jendela kamar belum terbuka, AC masih menyala, padahal jam sudah menunjukan pukul hampir jam setengah sembilan pagi, alarm pun Alena biarkan terus berdering.

"AL BANGUN MATIIN ALARM MU BERISIK AL"

Alena mendengar suara Rian, tetapi tidak menghiraukannya.

Hari ini hari minggu. Seharusnya tidak ada yang mengganggu tidur cantikku pagi ini. Ucapnya dalam hati.

Tok tok tokk

"Alena bangun, udah siang kok belum bangun. Anak gadis bangunnya siang. Alena..."

Bunda Vanesa terus mengetuk pintu Alena yang ternyata dikunci.

"Al...bangun"

Tok tok tokk

Dari dalam kamar terdengar suara Alena yang menyahut, "Iya bunda iya. Al udah bangun ini"

"Buka pintunya. Mandi Al. Matiin AC-mu, irit listrik Al"

"Iya bunda nanti" lalu bunda Vanesa turun kebawah meninggalkan kamar Alena.

Di dalam kamar, ternyata Alena masih bergulung dalam selinut tebalnya. Alena masih mengantuk. Mengapa semua orang tidak memberikan ketenangannya sebentar saja sih.

Drrrtt Drttt

Drrtt Drtt

Suara getaran ponsel  Alena terdengar, ada panggilan suara.

"Halo"

"Nah kan ketauan kamu masih tiduran di kamar, cepet mandi. Ayah tinggal kamu ya dirumah sendirian"

Mendengar suara Rian yang berbicara, Alena langsung terduduk dari tidurannya. Matanya langsung terbuka lebar.

"Ayah?"

"Capet turun. Ayah kunciin kamu di rumah sendiri kalo ga turun"

"JANGAN.... Iya iya Al mandi sekarang nih"

Lalu panggilan itu diakhiri Rian begitu saja. Alena dengan segera membenarkan kasurnya yang berantakan dan membuka gorden, lalu masuk kedalam kamar mandi.

15 menit kemudian Alena keluar kamar mandi masih menggunakan handuknya, lalu mengambil baju dan memakainya.

Alena sudah rapih sekarang.
Rambut sudah disisir.
Sedikit polesan bedak.
Memakai handbody.
Tak lupa memakai parfum.

"Perfect" ucapnya di depan cermin.

Lalu ia mengambil ponselnya, dan mematikan AC kamarnya, lalu keluar kamar.

***
"Nah kan kalo gini cantik" ucap Rian saat melihat Alena turun tangga.

"Hmm, varo mana?"

"Ih kamu, ayah nya di depan mata tapi malah nanyain Alvaro. Tuh di dapur sama bunda lagi makan, kamu sarapan sana" Ucap Rian yang walaupun merajuk karena tidak di tanya tetapi tetap memberi tahu dimana Alvaro, adik kecil Alena.

***

"VAROO SAYANGG--" teriakannya berhenti ketika melihat ada sosok lelaki selain bundanya dan varo di dapur.

"Ngapain lo pagi pagi udh disini?"

"Lah terserah gue lah"

"Maih pagi udah namu di rumah orang, ganggu tau! Sana balik lo"

"Pagi matamu! Buka tuh mata liat udah jam berapa! Jam 10 dibilang pagi"

"Rese lo. Ngapain sih? Sini gue mau main sm Varo. Sana balik"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 18, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DIFFERENTWhere stories live. Discover now