Negatif

504 89 6
                                    


"eumm,,, Mohon maaf, Bu.  Hasil dari pemeriksaan Ibu Irene masih Negati" ujar dokter tersebut dengan ramah

Mrs. Kang menggertakan giginya, senyum yang sedari tadi terpancar kini hilang. Irene melihat kilatan amarah bercampur kebencian yang nampak nyata di kedua mata Mrs. Kang

"Jadi kamu enggak hamil?!"

Irene menutup matanya. Tamatlah riwayat dirinya.

Mrs. Kang pun keluar dari ruangan itu dgn sedikit membanting pintu. Irene berpikir Mrs. Kang pasti akan memaki makinya habis habisan

Seulgi melingkarkan tangannya ke pinggang irene dari samping. Irene tersenyum, mereka pun berpamitan dengan dokter tsb.

"Semoga segera diberikan momongan, Pak, Bu" ujar dokter tsb dengan ramah membuat pipi irene memerah.

"Terima kasih" jawab irene dengan lembut. Seulgi terus merangkul irene dengan mesra.

Disaat seperti ini, irene jadi teringat dulu. Seulgi selalu merangkulnya dan menggenggam jemarinya kemana mana ketika masih pacaran. Jujur irene suka melihat seulgi kembali lagi seperti seulginya yang dulu.

Irene menghembuskan nafasnya berat ketika melihat Mrs. Kang yang berkacak pinggang di depan mobil. Irene yakin Mrs. Kang sudah menunggunya dan mungkin sudah menyiapkan makian yang ditahannya.

"Dasar mantu enggak guna! Jadi kamu kemarin pura pura hamil, hah!!" teriak Mrs. Kang. Irene hanya menghembuskan nafasnya berat malas meladeni Mrs. Kang dan lebih baik berjalan melewatinya.

Tapi dengan cepat Mrs. Kang menarik lengan irene kuat sehingga posisi tubuhnya menjadi berbalik badan.

"Dasar menantu enggak punya sopan santun! Udah miskin gak punya etika lagi!"

Tangan Mrs. Kang bergerak ke atas hendak menampar irene. Seulgi yang melihat itu refleks memajukan kakinya satu langkah tapi dengan sigap irene sudah memegangi tangan Mrs. Kang dan menatapnya tajam.

Irene menggertakan giginya, kemudian ia menghempaskan tangan Mrs. Kang dengan kasar. Hal itu membuat Mrs. Kang melotot tidak percaya dengan apa yang barusan irene lakukan. Mrs. Kang memegangi lengannya dan seulgi berdiri mematung seperti Mrs. Kang yang tidak percaya jika irene berani melawan mertuanya.

"Maaf, ma. Irene udah gak tahan lagi sama sifat jelek mama. Selama ini irene selalu nahan diri dan enggak ngelawan mama karena mama itu mertua irene dan seulgi itu suami irene."

Mrs. Kang mengerutkan keningnya dan menatap irene penuh kebencian.

"Irene ini manusia, ma! Bukan robot penghasil bayi buat mama sampai mama bisa seenaknya merlakuin apapun ke irene" ujar irene sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Mata Mrs. Kang memerah penuh emosi, rahangnya nampak mengerat menahan amarah, tangannya mengepal dengan kuat.

"Kamu bener bener!!" tangan Mrs. Kang hendak melayangkan tamparan lagi pada irene tapi lagi lagi irene mencengkram tangan Mrs. Kang

"Sumpaj demi tuhan, ma. Kalau kalau sampai mama sampai berani nampar irene atau nyakitin irene lagi. Irene enggak bakalan segan segan laporin mama ke polisi atas tuduhan KDRT! Waktu itu lengan irene merah sama lecet karena mama remas waktu di dapur. Irene jadiin bekas memarnya buat bahan visum" ujar irene dengan santai dan diakhiri dengan menghempaskan tangan Mrs. Kang untuk kedua kalinya.

Irene muak diperlakukan seenaknya.

Seulgi memegangi Mrs. Kang dari belakang yang hendak menyerang irene kembali. Entah mengapa irene malahan kegirangan melihat mak lampir ini marah.

"Pantes aja papanya seulgi nyeraiin mama. Dan satu lagi hal yang perlu mama tau. Irene dititipin Mama irene di rumahnya seulgi bukan buat disiksa Ma"

Seulgi terdiam mendengar penuturan irene yang terakhir sebelum irene berbalik badan dan memasuki mobil, irene kemudian menekan kunci pintu mobi agar Mrs. Kang tidak dapat membukanya. Mrs. Kang menggedor gedor pintu mobil sedangkan Irene hanya memutar bola matanya sambil menaikan kaki kanannya diatas kaki kirinya.

"Buka pintunya! Turun kamu! Cepetan keluar kamu dari dalam sana!! Dasar menantu miskin, enggak punya diuntung. Cepet bukain!!" teriak Mrs. Kang yang masih menggedor gedor kaca mobil.

"Ma, udah, Ma. Malu banyak yang ngelihatin ma" ujar seulgi sambil memegang kedua lengan Mrs. Kang dari belakang

"Kamu sekarang malahan belain istri enggak gunamu, itu ya!! Bener bener kamu!!" teriak Mrs. Kang. Sekilas irene melirik ke arah luar menatap seulgi yang sedang menampilkan wajah lelahnya.

"Ma, udah, ma. Selama ini seulgi diem aja waktu mama ngemaki istri seulgi karena seulgi enggak mau ngelawan mama. Please, ma. Seulgi sayang banget sama mama sampai seulgi selalu ngalah sama sifat keras mama selama ini" ujar seulgi sembari menatap Mrs. Kang dengan mata monolidnya yang kini meredup.

Sungguh, irene tidak pernah tahu ternyata itu alasan seulgi selama ini diam saja

Irene pikir selama ini seulgi tidak peduli padanya.

"Jadi kamu sekarang lebih belain cewek miskin enggak berpendidikan itu dari pada mama? Kamu pikir siapa yang ngelahirin kamu, Seulgi!!" teriak Mrs. Kang.

Irene menggigit bibirnya, mengapa suasananya menjadi sekacau ini? Apa yang harus ia lakukan? Apakah ia harus turun untuk melerai semua ini?

Tapi lebih baik tidak! Karena hal itu akan membuat suasana semakin bertambah kacau.

"Kalau mama kayak gini terus. Lama kelamaan bukan cuma papa sama yeji yang bakalan ninggalin mama karena keegoisan mama sendiri. Kakek, papa, yeji, seulgi, irene dan semua orang di sekitar mama bakalan ninggalin mama sendirian" ujar Seulgi terasa begitu menyayati hati.

Seulgi menundukan kepalanya, kemudian menutup matanya. Irene tahu seulgi begitu terluka dan mungkin matanya sedang berkaca menahan air mata. Lelaki memang selalu menutup matanya dengan tangan ketika menangis, sedangkan perempuan biasanya menutup mulutnya ketika menangis.

Terlebih dengan sifat seulgi yang selama ini pendiam dan tertutup itu pasti begitu berat bagi seulgi ketika mengatakan hal yang selama ini dipendamnya.

TBC

#Monster1StWin
#Monster1StWin
#Monster1StWin
#Monster1StWin

Mian kalo ada typo😘

BETRAYAL & REGRET(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang