MIMPI'KU OPPA [On Going]

ahop□아홉

-
-
-
-
-
-
HEPPY READING
-
-
-
-
"Gua juga setuju sama lu emang nih rumah kecil tapi banyak ruanganya, kamar tidur aja 5 kamar mandi 3 emang bener bener ke asrama" timbal bima yang kala itu meng'iyakan perkataan dari joyi.
-
-
-
-
-

" ya udah bagi kamar aja udah gua mau nyimpen barang-barang nih kalian pilih dulu kamarnya" ucap gelvi saat itu mereka hanya bisa berpikir sejenak sebelum memutuskan sesuatu.

" gua sama nasya milih kamar itu yah" tunjuk joyi pada suatu kamar yang ada dihadapan mereka memnag kamar itu dekat dengan ruangan mereka berada.

" ya udah joyi disana terus yang lain mau dimana?" Tanya sadam semua terdiam tak ada yang menyauti.

" gua bagi aja yah. Tim gua sama tim gevin di atas yah, dan tim pak jidan disebelah sana dekat kamar mandi terus kamar nasta sama devina di deket ruang makan setuju?" Tanya sadam lagi.

" oke" gumanan mereka serentak lalu mereka pergi  tujuan mereka akan membereskan barang-barang mereka dan beristirahat.

-
Kini mereka sudah masing-masing masuk kamar untuk membereskan barang barang mereka dan istirahat sejenak untuk melepas penat karna perjalanan hari ini. Nasya mulai membereskan baju bajunya dan juga barang barang yang ia perlukan disana semua sudah beres tinggal ia mmebereskan 2 binkai kecil yang akan ia pasang di dekat  meja lampu tidur disebelah ranjang.
Setelah itu nasya menuju ke kamar mandi untuk membereskan dirinya yang lengket dan siap siap untuk mandi.

Setelah beres mandi nasya mengganti pakaiannya dan menyisir rambutnya lalu pergi keluar kamar untuk mengecek teman temannya yang terlihat sedang becanda dan ada juga yang sedang fokus oleh dunia sendiri

Nasya melirik kesana kemari karna ia merasa bosan ia pergi kehalaman belakang untuk menenangkan dirinya yang penat seharian ini.

Ia menarik nafas lega dan ia memjamkan mata sekilas untuk merasakan angin malam untuk pertama kalinya di korea yang sejuk.

" ngapain lu disini?" nasya membuka matanya lalu menoleh kesumber suara.

Nasya menatap lekat tanpa membuka suara sedikitpun" heh.. kalo orang ngomong itu dijawab" ucapnya lagi lalu berdiri disebelah nasya.

Nasya melihat ada kursi besi disana. Ia memutuskan untuk menuju kesana dan duduk menatap langit-langit.

" cuman nikmatin ciptaan tuhan" balasnya enteng yang sesekali menghirup udara dan memejamkan mata.

Lelaki itu mendekati nasya lalu duduk disebelahnya  ia merangkul bahu kecil nasya dan menyenderkan kepala nasya kebahunya agak menyamakan gadis kecil itu." Apaan sih vin jangan jadi fakboy lu" nasya yang menyadari itu langsung menjauhi kepalanya dari bahu gelvin.

Gelvin yang menyadari raut marah dari nasya hanya bisa terkekeh" lucu banget sih lu ce gua punya pacar juga kagak, jadi bebas dong mau ngapain atau sama siapa juga yang penting nyaman" ia berucap seolah semua nya baik baik saja. Pasalnya ia selalu dekan dengan kembaran nasya yaitu nasta dan sekarang ia malah ingin mendekati nasya lelaki yang tak jentel.

" apaan sih ce, ce, nama gua nasya yah inget itu!" Ucap nasya sedikit menaiki bicaranya.

" kan waktu itu gua udah bilang panggil gua co dan gua bakal panggil lu ce, udah lupa hah" ucapnya sambil menatap wajah polos nasya, sedangkan nasya hanya diam seperti sedang berpikir "ckk.. masih muda udah lupa" remehnya sambil menggerakan telunjuknya ke kepala nasya. Sontak nasya melirik gelvin dengan tajam.

" apaan sih" kesalnya dan kembali terdiam menatap langit-langit.

Gelpin mengikuti arah mata nasya dan membaringkan kepalanya di pundak kecil nasya" gua gak mau buat keributan sama lu ce, gua cuman mau berterima kasih sama lu pas di bandara" ucapnya membuat nasya seketika menelan ludahnya dan hatinya tersentak kala gelvin berbicara lembut padanya" karna gara-gara lu gua bisa ngerasain pelukan tulus dan hangat meski gak sama orang tua kandung gua, dan disitu juga hati gua hangat terharu, prasaan gua bahagia gua berterimakasih sama lu karna lu udah minta orang tua lu buat meluk gua meski itu sesaat" lanjutnya sambil mengusap air mata yang sebentar lagi turun.