yol☆열

21 8 2
                                    

-
-
-
-
-
-
HEPPY READING
-
-
-
-
"Na lu bisa bahasa korea?!!" Tanya 2 gadis cantik itu dengan serentak membuat nasya hanya bisa menatapnya dengan cengiran khas orang meledek.
-
-
-
-
-
-
" bisa kalo belajar hahaha..." seru nasya dengan aneh lalu pergi begutu saja meninggalkan kumpulan teman yang menatapnya heran.

" btw nih ya kalo si nasya bisa bahasa korea kita andalin aja dia buat frogram  kita" seru andika seperti mengusulkan.

Mereka mulai berpikir untuk lebih jauh sebelum mengusulkan yang lebih baik lagi" menurut gua jangan deh, kasian si nasya bahasa inggris aja dia gak bisa apa lagi bahasa korea" ucap joyi yang meragukan itu. Memang nasya tak bisa berbahasa asing satupun ia hanya bisa menyapa atau menanyakan kabar dan sesudah itu ia tidak tau lagi kelanjutannya apa.

" bener gua liat dari raut wajah nasya itu orang emang sok asik" seru nico yang memang mulai berpikir salah jika mereka menyerahkan tugas bahasa kepada gadis yang barusaja pergi dari hadapan mereka.

" udah deh jangan ngelibatin orang lemot kayak dia" sentak rio yang terlihat risih memang selama ini ia hanya bisa diam menyimak perkataan dari temannya tapi masalah ini ia juga berpikir takut jika kalau frogram mereka gagal total.

Sadam selaku ketua mengaguk lalu berpikir untuk mengambil keputusan yang tepat" ya udah yang itu jangan dipikirin dulu gua juga pusing" sadam memijat keningnnya pusing.

" iya mending kita pikir program siapa dulu yang mau kita bantu" timbal devina selaku wali dari sadam.

-

Dilain tempat nasya yang sudah beres dengan pakaian nya setelah mandi ia pergi ke area dapur untuk mencari apa yang akan ia makan menjadi sarapannya hari ini. Nasya berdiri di depan kulkas berpintu dua di hadapannya ia membuka kulkas tersebut dan ia tak mendapati apapun disana.

Nasya mengendus kesal dan menutup pintu dengan pelan rawut wajahnya terlihat lesu. Ia berbalik dari sana lalu duduk di ruang tengah.

Sosok laki laki yang sibuk dengan tas dan pakaiannya berdiri tepat di samping nasya hanya saja pria itu sedang berdiri.

Nasya menoleh dan menatap pria jangkung itu dengan wajah lesunya " bapak masih pagi udah rapih aja mau kemana?" Tanya nasya yang terlihat penasaran.

Pak jidan yang merasa ditanya hanya terdiam dan membereskan pakaiannya dan tas kecilnya lalu menatap nasya" mau pulang ke indo nas soalnya kan saya masih banyak pekerjaan disana" ucap pak jidan

Nasya memelaskan mukanya karna seperti tak rela jika dosen muda itu pergi dari mereka siapa nanti yang akan dia ajak nonton drakor bareng, siapa yang bisa ia ajak latihan bahasa korea, siapa yang akan mendukung ia jika sedang mode buchinnya kepada artis korea.
" yah... padahal saya mau tanya-tanya loh pak" ujarnya dengan sedikit pekikan tak rela.

" tanya apa emangnya?" Tanya pak jidan yang duduk di sebelah nasya.

" tanya kapan kita jadi sepasang kekasih-" ujar nasya dengan cengiran nya yang manis lucu dan menggemaskan memang yang satu ini tapi itu juga yang membuat pak jidan diam membeku"engga deh pak. Nanya tentang aktor terus saya juga pingin nobar sama bapak gitu"lanjutnya lagi membuat pak jidan mengusap dadanya syukur.

" nanti kan saya bakal balik lagi kesini jadi bisa lah kita nobar bareng" ucap pak jidan

" okey pak"

" ya udah ayok keluar saya mau pamit juga nih sama temen-temen kmu"

Pak jidan berdiri dari duduknya lalu membawa tasnya untuk keluar rumah itu dan berpamitan kepada teman nasya yang lain sedangkan nasya hanya bisa melihat itu lalu beranjak dari duduknya untuk mengantarkan dosen muda itu keluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIMPI'KU OPPA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang