Chapter 42

1.3K 95 11
                                    

Vote aja dulu biar enak bacanya
.

.

.

Dikediaman nyonya Kim, Hansol menangis karena kangen dengan appa dan eommanya. Dia sendiri sudah hampir lima hari tinggal terpisah sejak ayahnya menikah.

"Halmeoni kapan Hansol bertemu dengan appa dan eomma?" kata Hansol.

"Nanti ya sayang."

"Setiap kali Hansol tanya begitu pasti halmeoni menjawab nanti. Hansol sudah rindu dengan mereka hiks hiks."

"Hansol jangan menangis ya. Nanti malam halmeoni akan mengantarkanmu kerumah barumu."

"Benarkah itu halmeoni."

"Iya sayang. Sekarang lebih baik Hansol makan siang dulu lalu kita membereskan barang-barang Hansol."

"Ne halmeoni."

"Anak pintar."

Hansol langsung memakan makan siangnya dengan lahap seolah tak sabar mengemasi barangnya lalu tinggal bersama orang tua lengkap seperti impiannya.

Nyonya Kim memang sengaja menyarankan agar Hansol tinggal untuk sementara waktu dirumahnya, agar anak dan menantunya bisa menghabiskan waktu berdua tanpa gangguan Hansol.

***

Hansol dan nyonya Kim kini sudah berada dirumah baru Suho. Hansol tampak kagum dengan bangunan megah yang bisa dibilang seperti istana. Untuk menuju kedepan rumah Suho, mereka harus naik mobil karena jarak antara gerbang dan rumah sangat jauh hingga bisa capek jika harus jalan kaki.

"Ini beneran rumah appa?" tanya Hansol.

"Ne, apakah kau suka dengan rumah barumu?"

"Iya Hansol sangat menyukainya. Apalagi Hansol disini tinggal bersama appa dan eomma seperti teman-teman Hansol yang lainnya. Hansol senang akhirnya Hansol bisa punya eomma juga," kata Hansol dengan tersenyum bahagia.

Nyonya Kim yang mendengar pernyataan cucunya merasa bahagia sekaligus terharu. Bahagia karena akhirnya Hansol bisa memiliki sosok ibu yang bahkan belum pernah ia miliki sejak dia lahir.

"Eommaaaa," teriak Hansol yang langsung lari kearah Rachel begitu pintu rumah dibuka.

"Hansol rindu dengan eomma," cicit Hansol sambil memeluk Rachel.

"Eomma juga rindu dengan Hansol. Bagaimana kabar Hansol? Hansol tidak nakal kan selama tinggal dengan halmeoni?" kata Rachel.

"Hansol baik eomma. Hansol juga tidak nakal dengan halmeoni, kalau eomma tak percaya tanya saja dengan halmeoni," kata Hansol hingga membuat semua orang disana tertawa.

"Eomma percaya pada Hansol."

"Hansol-ahh kau tidak rindu dengan appa huh," kata Suho.

"Tentu saja Hansol juga rindu dengan appa. Kenapa appa dan eomma tidak menjemput Hansol dirumah halmeoni. Apakah kalian melupakanku."

"Omo kami tidak melupakanmu sayang. Justru ini yang terbaik untuk kita," kata Suho.

"Sudahlah lebih baik kita makan malam, eomma sudah masak masakan kesukaan Hansol."

Dijodohin Sama Mantan (Kim Suho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang