TJIN• Jerryco Aldiano

30 6 6
                                    

Namanya Jerryco Aldiano

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namanya Jerryco Aldiano. Namun laki-laki pecinta permen milkita itu lebih suka disapa Jeno. Katanya, Jeno itu singkatan dari nama lengkapnya.

Jeno tidak sekreatif itu untuk membuat nama singkatan. Karena nama itu, adalah ide dari teman Jeno yang kini berdomisili di tanah Jawa.

Naya namanya. Lebih tepatnya, Nayla Azkiya.

Teman satu-satunya Jeno yang memiliki kelakuan seperti anak laki-laki. Namun sayang, mereka harus berpisah saat Jeno dan Naya resmi lulus SD.

Fakta lain tentang Jeno, cowok itu bisa dibilang masuk ke dalam jajaran salah satu laki-laki teraneh yang hidup di muka bumi ini.

Laki-laki asli ketrunan Sunda itu bilangnya alegri terhadap bulu kucing, namun nyatanya malah memelihara kucing. Tidak tanggung-tanggung, Jeno pernah memiliki tiga buah ekor kucing saat Naya masih menjadi tetangganya.

Dan pada saat keluarga Naya memutuskan untuk pindah rumah, Jeno menyuruh Naya untuk merawat dua kucingnya, sehingga kini Jeno hanya memiliki satu ekor kucing.

Perjuangan Jeno untuk bisa merawat kucing itu tidak mudah. Awalnya, Sang Bunda tidak mengizinkan Jeno untuk memelihara kucing. Namun, karena bantuan dari Naya dan Jeno juga anak yang tidak mudah menyerah, Jeno pun mencoba berbagai cara agar mendapatkan izin dari Bunda untuk merawat kucing. Dan pada akhirnya, Bunda luluh.

Bunda mengizinkan Jeno memelihara kucing dengan syarat, tidak boleh membiarkan kucing itu kelaparan dan tidak terurus. Begitu kata beliau beberapa tahun yang lalu.

Saat itu juga, cowok bereyes smile itu langsung mengikrarkan sebuah janji.

Jika mengingat awal dia memiliki kucing, Jeno akan merasa rindu dengan Naya, kemudian cowok itu akan tersenyum sendiri.

Ah, perempuan itu apa kabar, ya? Sudah lama Jeno tidak bertemu dengannya.

Saat Jeno tengah asik-asiknya bernostalgia, Jeno langsung teringat pada kucingnya. Sedari siang, Jeno belum melihat Bongshik berkeliaran.

Jeno buru-buru melangkah, mencari kucingnya di sekitar rumah.

"Bongshik... meong. Dimana kamu?"

Tempat yang pertama kali Jeno datangi adalah taman kecil yang berada di belakang rumah. Biasanya, Bongshik akan bermain-main di situ sendirian.

Tapi setelah memutari seisi taman, Jeno tidak menemukan kucingnya. Jeno pun beralih mencari Bongshik ke ruang tengah.

Duk!

"Argh!"

Jidat Jeno terbentur pinggiran meja saat Jeno baru saja hendak berdiri setelah memasuki kolong meja. Membuat Bunda yang sedang duduk santai di atas sofa—sembari menonton televisi—langsung berlari menghampiri Jeno.

"Jeno! Kamu nggak papa, 'kan?" tanya Bunda, khawatir.

"Engga, Bun. Cuma kejedot," sahut Jeno sembari mengusapi jidatnya.

Trio JINWhere stories live. Discover now