TJIN• Arjuna Purnawarman

20 5 0
                                    

Walaupun Injun itu asli orang Yogyakarta, namun Injun tidak memiliki darah ningrat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Walaupun Injun itu asli orang Yogyakarta, namun Injun tidak memiliki darah ningrat. Injun juga bukan keturunan dari Raja Purnawarman. Tapi entah mengapa, kedua orangtuanya menempatkan nama raja terbesar Tarumanegara itu di belakang namanya.

Katanya, dulu, sewaktu Mama Injun masih mengandung Injun, Mama sangat ingin bertemu dengan Raja Purnawarman.

Gila? Jangan ditanya.

Sampai-sampai, Mama rela kembali mengulang masa lalu dengan membaca buku-buku Sejarah Kerajaan Indonesia.

Dan karena tak bisa merealisasikan keinginanya itu, Mama menempatkan nama Raja Purnawarman di belakang namanya.

Tapi, entah harus menyebutnya dengan apa, Injun sangat berbakat dalam hal Sejarah Kerajaan Indonesia. Cowok itu mampu menjawab semua pertannyaan yang berkaitan dengan Sejarah Kerajaan Indonesia. Mulai dari berdirinya kerajaan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kerajaan mampu Injun jawab bahkan Injun jabarkan.

Kehebatan lainnya tentang Injun dalam mata pelajaran, laki-laki itu sangat berbakat dalam hal yang berkaitan dengan Aksara Jawa. Tapi setelah pindah ke tanah Sunda, Injun merasa kehebatannya itu tidak terlalu berguna.

Namun, Injun tetap bersyukur. Karena ternyata kehebatannya itu masih bisa Injun gunakan dalam waktu tertentu. Saat menghujat teman misalnya, Injun akan menulis huruf Aksara Jawa di depan papan tulis. Yang tentu saja, di dalam kelas itu, hanya Injun yang tahu artinya.

"Juna!"

Suara nyaring Mama yang berasal dari arah dapur, mampu membuat konsentrasi Injun buyar. Injun yang tengah membaca buku berjudul Sejarah Kerajaan Indonesia Lengkap—entah untuk yang keberapa kalinya—segera menutup buku itu.

"Iya, Ma! Sebentar!"

Menuruni anak tangga, Injun dengan pikiran yang masih dibayang-bayangi oleh kilas balik kejadian masa lalu akhirnya sampai di dapur.

"Kenapa, Ma?" tanya Injun sesampainya di dapur.

"Tolong beliin kunyit, lengkuas sama jahe di warung depan komplek, dong," sahut Mama tanpa menatap Injun karena tengah sibuk mengulek cabai.

"Emang mau buat apa, Ma?"

"Mau buat arisan! Ya, buat, masak lah. Ayo cepetan."

Injun sempat kaget saat Mama berubah menjadi sedikit lebih galak. Sepetinya, sebentar lagi Mama bakalan kedatangan tamu.

"Uangnya mana, Ma?" tanya Injun berhati-hati agar tidak kena semburan larva dari mamanya.

"Setiap hari kamu Mama kasih uang, buat beli kunyit, lengkuas sama jahe aja kamu masih minta?"

"Ya, itu, 'kan, uang sekolah Injun, Ma. Beda lagi konsepnya ini," protes Injun.

Mama Injun terlihat diam sebentar. "Pakai uang kamu dulu."

Trio JINWhere stories live. Discover now