Part 15

707 84 3
                                    

Jungkook berjalan dengan langkah kesal, dirinya menendang kerikil kecil yang ia temui di setiap langkahnya, menggumamkan kata-kata makian untuk taehyung dan jimin tentunya.

Niat untuk menumpang pulang dengan taehyung gagal karena ternyata taehyung pulang menggunakan taksi, sedangkan Jimin sama sekali tidak mau memberinya tumpangan, menyebalkan. Ah! Apa mereka benar-benar tidak mempunyai hati untuk mengantarkan namja tampan seperti dirinya ini?

Jungkook menghela nafasnya, ia baru aja tiba di halte bus, berniat untuk menaiki bus saja, daripada naik taxi, lebih mahal. Padahal kan sama-sama uang, Kook. Sama-sama mahal pula.

Seperti nya ia terlalu nyaman menunggu, sampai tidak melihat waktu yang sudah ia habiskan selama 16 menit di sana. Hei! 16 menit! Itu bukan waktu yang sebentar, oh ayolah. Ini semua gara-gara mata Jungkook yang terlalu asyik melihat ke arah sebrang, memperhatikan anak kecil yang bermain ayunan.

"Oh, shit!" Jungkook bangun dari duduknya, meninggalkan halte bus dan berjalan tanpa arah. Mungkin ia akan pulang dengan berjalan kaki saja.

Tapi saat ia melewati sebuah cafe, mata bulatnya melihat siluet seseorang yang ia kenal, maka tanpa apapun lagi ia langsung berjalan lebih cepat untuk memasuki cafe itu. Siapa tau aja ia dapat tumpangan gratis ke rumahnya, kan lumayan.

"Namjoon Hyung!"

Jungkook berteriak, membuat beberapa pelanggan melihat ke arahnya. Tapi, ia tak peduli, ia tetap melanjutkan langkahnya menuju meja Namjoon.

"Jungkook? Sedang apa kau di sini?" Tanya Namjoon saat Jungkook sudah berada di dekatnya.

Jungkook menggaruk tengkuknya, "Emm, sebenarnya tadi kookie sedang berjalan pulang, lalu tak sengaja melihat Hyung, jadi sekalian saja mampir."

Bukannya menjawab, Namjoon justru malah terkekeh mendengar nya, lucu sekali Jungkook ini, ia pikir Jungkook akan memakan sesuatu di cafe ini. Eh, tapi tunggu, kok seperti ada yang aneh? Biasanya Jungkook selalu dengan taehyung, iya!

"Hei? Dimana taehyung?" Tanya Namjoon.

Seperti nya Namjoon lupa bahwa ia sebelumnya sedang berbicara dengan kakak kandung taehyung, dan dapat di pastikan yoongi akan menanyakan tentang nama taehyung yang baru saja Namjoon katakan.

"Taehyung?" Beo yoongi. Jungkook yang baru saja akan menjawab jadi urung karena melihat presensi lain di hadapan Namjoon.

Sedangkan Namjoon, namja itu menegang ketika mendengarkan gumaman yoongi, ia lupa bahwa ia sedang bersama yoongi. Namjoon berani bersumpah bahwa ini semua bukan karena ulahnya, ini semua karena mulutnya yang terlalu frontal tanpa di filter terlebih dahulu.

"A-ah, itu dia dongsaeng ku." Namjoon tidak peduli apa yang akan terjadi selanjutnya, memang benar 'kan taehyung itu adiknya?

"Adik?" Gumam yoongi pelan, entahlah perasaan aneh tiba-tiba memasuki hati nya, perasaan rindu yang membuncah ingin ia lepaskan pada sang pembuat rindu.

"Emm, seperti nya aku harus segera pulang. Yoon, Kook. Aku duluan yaa, dongsaeng dan hyung ku pasti sudah menunggu." Namjoon segera beranjak, membungkukkan badan terlebih dahulu sebelum akhirnya melangkah tergesa keluar cafe.

Jungkook yang melihat itu pun langsung mengejar Namjoon, jangan sampai gagal lagi meminta tumpangan. Sebelumnya ia juga ikut membungkukkan badan pada yoongi dan hanya di balas satu kali anggukan darinya.

"Hyung! Aish, tunggu aku!" Teriak Jungkook dan lagi-lagi menyita perhatian para pelanggan, terlebih lagi pelanggan yeoja.

Ganteng-ganteng kok gitu.

*****

"Hei! Dimana taehyung?"

"A-ah, itu dia dongsaeng ku."

Spring Day ✓Where stories live. Discover now