Part 12 | Jealous?

59 6 2
                                    

"Lo cemburu yah?"

3 kata itu membuat Suzanna meneguk saliva-nya kasar. Apalagi Raden bertanya dengan jarak sedekat ini. Duh,bagaimana tidak deg-degan?

Suzanna cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari tatapan maut lelaki itu."Dih apaansih! gue kan cuma nanya!"sangkalnya.

Raden tersenyum simpul, ia yakin Suzanna tidak benar-benar serius mengatakannya, atau memang benar?Ah,sebegitu berharap-nya kah dia bahwa hantu Suzanna juga mungkin menyukainya?

Setelah menetralkan debaran hatinya yang tak karuan, Suzanna kembali menatap Raden intens,"Raden, saran gue nih yaa kalau jadi cowok tuh jangan playboy! ya.. gue tau lo emang gans tapi ingat, lo kan udah punya pacar."

"Gue punya pacar?sejak kapan?"ujarnya bingung. Dia sama sekali tidak merasa punya pacar, memang setiap hari dia selalu dekat dengan banyak teman perempuan, tapi kenapa Suzanna berasumsi bahwa dia telah memiliki pacar?

Suzanna memasang ekspresi bingung seperti Raden,"bu-bukannya lo udah punya pacar ya?"

"Ngaco deh lo! gue mana punya pacar"

Mendengar pengakuan dari Raden, ada sedikit rasa senang dan lega yang dirasakan Suzanna, ia tidak tau ingin menyebutnya apa, mereka berdua hanya terikat dalam hubungan pertemanan, jadi ia rasa perasaan yang sedang ia rasakan sekarang hanya sekadar perasaan senang seorang teman.

"Jadi.. lo nggak punya pacar?"tanya Suzanna, dan dibalas anggukan singkat oleh Raden.

Keduanya kembali diam, tenggelam dalam pemikiran masing-masing. hingga Raden kembali membuka suara.

"Kalau lo Na?lo punya pacar?"

"Ish! gue 'kan udah pernah bilang, kalau hantu mana bisa punya pacar!kan manusia gak bisa lihat!" balasnya dengan tampang kesal, pasalnya Suzanna tidak pernah suka dengan pertanyaan itu.

Raden tersenyum mendengarnya,
"kalau misalnya ada seseorang yang bisa lihat lo dan suka sama lo gimana?"

Suzanna tampak berfikir,
"kalaupun ada manusia yang bisa lihat dan suka sama gue, gue gak bisa suka balik sama dia, ka--karena..ada seseorang yang selama ini gue sayang, gue gak mau orang itu sakit hati karena suka sama gue," jelas Suzanna, membuat Raden tersindir,
meski dia sendiri tidak menampakkan kekecewaannya di depan Suzanna.

"Siapa orang itu?"tanyanya serius.

Tidak ada jawaban dari Suzanna. Ia hanya diam.

"Na?"

"Teman masa kecil gue. Tapi lo mau gak bantuin cari dia? Please,''
mohonnya pada Raden.

Jika Suzanna berhasil bertemu dengan orang yang dia maksud, otomatis pula dia dan Suzanna akan jauh. Tidak bisa dekat seperti sekarang, dan waktu Suzanna akan terfokus pada orang itu, pikirnya.

"Cari aja sendiri!" ketus Raden, kemudian meninggalkan Suzanna.

"Dih,kok lo gitu sih!"

"..."

"Raden! lo mau kemana?"

"Kelas"

"Tapikan, belum bel masuk?"

"Abisnya lo ngeselin"

"Lah?gue kenapa?"

"Ngeselin!" tak ada lagi kata yang Raden ucapkan setelah itu, ia langsung beranjak meninggalkan Suzanna yang masih dengan tatapan bingung.

"Dih, ngambeknya kek cewek banget. Tapi gue salah apa ya? ah udahlah!mendingan cari Ara aja." Monolognya pada diri sendiri, kemudian menghilang entah kemana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suzanna Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang