16. SELAMAT YA!

6.6K 486 23
                                    

ㅡ ‹Someone to you Banners› ㅡ

▶▶

     " KENAPA hm?" Tanya laki-laki yang masih lengkap dengan baju tidur setelah berada di hadapan perempuan yang masih terbungkus selimut tebal.

Dari raut wajahnya terlihat sedang menahan sesuatu, keringat juga sudah bercucuran dari dahi perempuan ini.

" Keram, pinggang sakit "

Samudra duduk di pinggur kasur, mengusap keringat yang membasahi dahi istrinya dengan telapak tangannya.

" Sini gua elusin "

Airin membuka selimut yang ia pakai, mendekat pada suaminya

" Tiduran aja "

Airin mengikuti perintah suaminya, meringkuk di atas kasur sambil mencoba menahan sakit di pinggangnya.

Samudra mengusap usap pinggang istrinya pelan, mencoba mengurangi sakit yang istrinya rasakan sekarang.

" Mau sarapan apa? "

Airin masih diam, selang beberapa detik ia merubah posisi yang tadinya meringkuk duduk menghadap Samudra.

" Nasi kuning telur dadarnya yang banyak " pinta perempuan ini.

Samudra mengecup kening Airin terus berjalan ke lemari pakaian. Mengganti baju terus duduk kembali di depan istrinya.

" Tunggu bentar ya "

Samudra mengecup kembali kening Airin terus berjalan keluar dari kamar. Mengambil kunci motor diatas meja dan keluar rumah, untuk membeli nasi kuning pesanan istrinya.

Setelah mengeluarkan motor dari bagasi laki-laki dengan hoodie hitam dan celana kolor ini mulai memajukan motornya, untungnya penjual makanan suka kumpul di depan gang sana.

Benar saja, di ujung sana penjual nasi kuning yang ia cari.

Cukup ramai, Samudra harus mengantri dulu untuk mendapatkan pesanannya.

" Bang dua, yang satu telur dadarnya yang banyak " Pesan Samudra. Penjual ini mengangguk mengerti dan mulai membuatkan pesanannya.

Saat menunggu samudra melirik ke sebrang sana, laki laki dengan balita yang ia gendong sedang bersiap untuk menyebrang. Entah kenapa jantungnya terasa berdenyut, ia akan seperti itu sebentar lagi.

Tanpa ia sadari sebuah senyuman terulas di wajahnya.

▶▶

Sambil menunggu suaminya pulang beli sarapan Airin duduk di sofa sambil menonton kartun dua anak botak yang setiap pagi selalu ada di TV.

beberapa menit kemudian ia mendengar suara motor masuk kedalam halaman rumah yang sudah pasti kalau itu suaminya.

Benar saja, Samudra masuk kedalam rumah sambil membawa kantung pelastik

" Nih " Laki-lki ini memberikan sarapan pesanan Airin.

" Makasih " Ucap Airin terus membuka bungkus nasi kuning yang samudra beli barusan.

" Lu mau kemana "

Samudra yang baru beberapa melangkah menoleh " Nyuci " Ucapnya

" Sarapan dulu "

" Nanti, udah siang " Balas Samudra terus melangkahkan kakinya ke belakang rumah.

" Yaudah " Ada perasaan bersalah dan juga tidak enak, semenjak suaminya ini mengetahui iahamil Samudra melarangnya mengerjakan ini itu.

SARIN ✔Where stories live. Discover now