Menikah Dengan Pilot

Cheongsam

Taehyung dan Krystal melangkah memasuki ruangan makan di mana seluruh keluarga inti Kim dan semua keluarga berkumpul.

Krystal menggunakan gaun berwarna merah menyala, gaun itu menjuntai panjang hingga sampai ke mata kaki. Dalam tradisi Tionghoa warna merah memiliki filosofi kedudukan yang sangat tinggi, itulah sebabnya dalam acara-acara khusus dan hari besar warga Tionghoa menggunakan pakaian berwarna merah. Krystal begitu percaya diri melangkah di samping Taehyung yang dengan posesif melingkarkan lengan di pinggangnya.

Krystal juga membawakan sebuah bingkisan untuk Minyoung itu adalah teh tradisional yang berasal dari China dan beberapa botol minuman sarang burung walet yang sangat terkenal di China. Krystal sengaja membeli barang itu di toko yang menjual berbagai macam jenis obat-obatan China yang ada di Moscow. Ibu mertuanya harus tahu bahwa ia tidak bisa di tindas begitu saja, ibu mertuanya harus sadar bahwa ibu mertua Krystal yang sebenarnya telah di semayamkan di Guangzhou.

Tentu saja Minyoung sangat terkejut saat melihat gaun yang di kenakan Krystal, darahnya terasa panas mendidih. Terlebih Krystal datang tidak sendirian, menantunya datang di kawal dua asisten dan satu pengawal pribadi. Menurut Minyoung itu berlebihan. Tidak seharusnya menantunya itu bertingkah seperti seorang putri saja.

Wajah polos menantunya ternyata tidak sepolos yang ia kira, bahkan menantu yang tak ia harapkan itu berani menantangnya. Tidak mengenakan gaun pemberiannya, membawakan teh tradisional dan sarang burung walet. Ingin rasanya Minyoung mencabik-cabik pakaian yang Krystal kenakan. Wanita yang melahirkan Taehyung adalah wanita yang paling dicintai oleh Jae wook. Minyoung membenci kenyataan itu.

Setelah Taehyung memperkenalkan Krystal kepada seluruh anggota keluarga yang ada di ruang makan, mereka makan malam dengan hangat di iringi obrolan-obrolan ringan. Krystal agak sedikit kurang nyaman karena ia tidak mengerti bahasa Rusia, ia lebih banyak diam hingga satu persatu keluarga membubarkan diri, hanya tinggal beberapa orang saja.

"Krystal kenalkan aku Hosoek, aku kakak iparmu." Hosoek memperkenalkan dirinya kepada Krystal.

Pria itu melangkah mendekati Taehyung dan Krystal yang sedang berdiri di tepi kolam renang di belakang mansion, ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Krystal namun Taehyung justru menyambutnya.

Krystal menatap Hosoek beberapa detik, memasukkan wajah Hosoek ke dalam ingatannya. Ia harus ebekrja keras untuk hal seperti ini. Krystal tersenyum melihat tingkah posesif suaminya yang tidak mengizinkan ia berjabat tangan dengan Hosoek.

"Hai Hosoek salam kenal, suamiku tidak pernah menceritakan padaku ia memiliki saudara."

"Oh, tentu saja. Kami bukan saudara kandung, aku hanya anak angkat mama Minyoung. Aku juga tidak menggunakan nama Kim, aku menggunakan nama keluarga mama Minyoung." Hosoek menjelaskan siapa dirinya.

"Kau terlalu banyak bicara," kata Taehyung dengan nada dingin.

"Aku harus mengenal adik iparku yang sangat cantik" Hosoek menyeringai jahil membuat Taehyung membesarkan matanya menatap Hosoek dengan ekspresi kesal.

"Suamimu sangat posesif," kata Hosoek.

Krystal menyeringai kuda sementara Taehyung merapatkan jarak kepada Krystal, lengannya semakin erat melingkar di pinggang Krystal.

 "Untuk apa kau di sini? Bukankah kau memegang perwakilan London?" Taehyung sedikit memiringkan kepalanya bertanya kepada Hosoek.

"Kau merusak kantorku," protes Hosoek karena Taehyung mengubah satu lantai teratas perusahaan di London dengan semena-mena menjadi tempat tinggal yang hanya di tempati beberapa hari.

"Aku hanya mengambil satu lantai untuk kujadikan tempat tinggalku," kata Taehyung membela dirinya.

"Ah itu sama saja, aku akan berada di sini selama kau di Korea, kau terlalu sering mengabaikan perusahaan."

"Aku bisa bekerja jarak jauh," jawab Taehyung.

"Kau selalu menyepelekan pekerjaan, kau sebaiknya menjadi pilot saja, itu lebih cocok untukmu," kata Hosoek dengan nada mengejek.

"Aku bukan pria lajang, aku tidak bisa meninggalkan istriku yang cantik sendirian di mansion." Taehyung mencium pelipis istrinya membuat wajah Krystal memerah seketika.

"Astaga, kalian kenapa berdiri di luar? Udara malam tidak baik untuk kesehatanmu nak. Ayo Krystal masuklah lebih baik kita minum teh di dalam." Minyoung tiba-tiba datang dan mengajak Krystal untuk masuk ke dalam.

Krystal menatap suaminya seolah meminta pendapat, Taehyung mengangguk. Krystal juga tidak mungkin menolak niat baik MInyoung untuk duduk di dalam sambil meminum teh. Toh hanya  meminum teh.

"Baiklah, mama." Krystal mengikuti langkah kaki Minyoung masuk ke dalam ruang keluarga. Rupanya cangkir teh telah di siapkan disana.

Krystal dengan anggun duduk di sofa bersebelahan dengan Minyoung.

"Kau sangat cantik malam ini," kata MInyoung memuji Krystal.

"Terima kasih mama, kau juga luar biasa." Krystal mengamati penampilan Minyoung yang memang luar biasa cantik dan anggun. Bibir Krystal tersenyum manis, semanis pujian yang di lontarkan kepada Minyoung.

"Apa kau tidak memakai gaun yang kukirimkan kepadamu?" Minyoung mengamati gaun yang melekat di tubuh Krystal.

Krystal juga mengamati gaun yang melekat di tubuhnya, bibirnya tersenyum penuh kemenangan. Ia memang telah menanti momentum ini, momen di mana Minyoung menanyakan gaun pemberiannya. "Aku memakainya mama, maafkan aku mengubah desainnya sedikit agar tidak terlalu terbuka."

Cheongsam yang di kenakan Krystal adalah modifikasi dari gaun yang di kirim oleh Minyoung, Yeri pandai menyiasati gaun kekurangan bahan menjadi  sebuah Cheongsam dalam waktu singkat. Sambungan jahitan bahkan di manipulasi dengan bordiran sederhana dengan menggunakan benang berwarna emas. Minyoung terlalu bodoh mengira Krystal sudi memakai gaun mini untuk acara keluarga yang sangat penting. Meskipun ia seorang model bukan berarti ia bersedia mengumbar tubuhnya begitu saja. Ia adalah wanita Asia di mana adat dan budaya masih di junjung tinggi.

Diam-diam rahang Minyoung mengeras. "Maafkan aku sayang, aku tidak tahu seleramu."