Namun, ada yang tidak disangka. Taehyung menemukan sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah ia temui seumur hidupnya.
"Sayang?" tanyanya sambil mengerutkan keningnya, mata indahnya memandang seluruh wajah Krystal.
"Are you virgin?" tanya pilot i...
"Yeri, tolong kemasi pakaianku. Kita pindah ke apartemen hingga aku mampu berpikir jernih,"ucap Krystal seraya menghapus air matanya yang berlinang di pipinya yang mulus.
"Krys, pikirkan sebelum kau mengambil keputusan ini. Kau sedang emosi." Joy sebagai wanita dewasa mencoba memberikan pandangannya.
Krystal terisak, ia duduk di tepi ranjang sambil sebelah tangannya memegangi dadanya yang terasa sangat sakit. Bukan hanya wajahnya yang terasa telah tertampar, tetapi dadanya terasa berlubang setiap kali mengingat foto-foto yang beredar di internet. Suaminya makan malam romantis bersama seorang wanita di New York, suaminya mabuk dan di papah oleh wanita itu keluar dari restoran kemudian suaminya tampak begitu intim mencumbui bibir wanita seusai makan malam romantis di lorong kamar hotel.
"Tidak Joy, aku tidak mampu menghadapi suamiku. Aku tidak sanggup melihat wajahnya." Bagaimana mungkin ia bisa menatap wajah Taehyung sementara perasaannya begitu dahsyat di dera ketakutan akan kebenaran bahwa suaminya benar-benar berkhianat.
"Tapi Krys, setidaknya beri suamimu kesempatan untuk menjelaskan kepadamu. Aku tidak ingin kejadian Yoona dan Siwon berulang." Joy mencoba mengingatkan Krystal dengan kejadian Yoona dan Siwon kakaknya di mana dulu Yoona dan Siwon terlibat dalam sebuah salah paham yang berlarut-larut. Masalah itu di sebabkan oleh Yuri hingga Yoona meninggalkan Siwon selama tuga tahun. Masalah mereka begitu pelik karena di antara keduanya sama-sama tidak ingin saling menjelaskan duduk perkara yang menjerat keduanya. Yoona tidak ingin bertemu Siwon karena menganggap Siwon menghianatinya, sedangkan Siwon tidak mengejar Yoona karena beranggapan Yoona tidak menginginkannya lagi. Mereka berdua terpisah selama tiga tahun dan dalam perpisahan yang memilukan itu ternyata ada seorang Aera yang hadir di antara mereka.
"Siwon kakakku berbeda. Kakakku tidak memiliki wanita di masa lalunya sedangkan suamiku terlalu banyak wanita di masa lalunya. Aku tidak mampu jika harus bertemu dengannya Joy, dadaku terasa sangat sakit." Krystal menyeka air matanya dengan sedikit kasar di wajahnya, ia sangat marah kepada dirinya sendiri yang terlalu gegabah menikahi Taehyung.
"Baiklah, jika itu keputusanmu." Joy tidak bisa menentang Krystal karena bagaimanapun ia sadar akan posisinya adalah sebatas asisten Krystal bukan orang tuanya.
"Aku hanya ingin menenangkan diriku untuk sementara waktu hingga aku mampu menerima kenyataan ini," ujar Krystal.
"Krys, kau bisa menenangkan diri di sini. Ini rumahmu, mansion ini atas namamu." Joy mengingatkan kepemilikan bangunan mansion yang mereka tempati, Taehyung telah memindahkan begitu banyak aset menjadi atas nama Krystal.
"Aku tidak menginginkan tempat ini, aku sama sekali tidak memerlukan istana jika di dalamnya tak ubahnya neraka. Aku memiliki uang, lebih baik sekarang sewa saja satu buah apartemen hingga kontrak kerjaku selesai di sini, setelah itu aku akan kembali ke London tinggal bersama Grandad." Tempat terbaik menurut Krystal adalah bersama kakeknya ia bisa memainkan piano bersama pria tua itu sepanjang hari lalu berlari ke taman untuk melihat galeri lukisan milik neneknya. Ia akan menghabiskan hidupnya di sana, jauh dari ketenaran dan kehidupan yang mengharuskan ia menjaga citra baik dan sempurna di mata publik.
Di titik ini Krystal merasa sangat lelah. Lelah menjalani hidup yang terus saja di tuntut untuk terlihat bahagia dan sempurna. Tuntutan itu datang dari dirinya sendiri, ia adalah seorang putri dari keluarga ternama di Korea,ia adalah seorang cucu dari seorang master yang ternama pula. Sekarang ia adalah istri dari seorang pemilik maskapai penerbangan nomor satu di Rusia, ia menginginkan kesempurnaan di setiap kehidupannya. Tetapi, semua ternyata sangat melelahkan. Ia telah bekerja keras menjadi pianis, ia telah berusaha keras menjadi seorang model agar namanya melejit sebanding dengan nama model yang ternama di dunia. Sekarang ia hanya ingin rumah tangganya tampak sempurna tetapi semuanya bahkan belum genap tiga bulan dari pengumuman pernikahan resmi mereka dan badai telah menerjang rumah tangganya. Ia tidak tahu apakah rumah tangganya akan mampu bertahan atau tidak, yang jelas ia tidak ingin lagi tinggal satu atap dengan pria yang meniduri wanita lain di luar rumah.
Joy menghela nafasnya yang terasa berat kemudian ia menatap Yeri, sesaat keduanya saling bertatapan dengan kebingungan yang teramat dalam tergambar jelas di wajah mereka.
"Joy, tolong kau katakan kepada kakakku untuk memblokir semua server yang memuat gambar itu. Aku tidak ingin foto-foto itu sampai kepada Daddy. Aku tidak ingin orang tuaku mengkhawatirkan aku," kata Krystal sambil berjalan memasuki kamar mandi berniat untuk membasuh wajahnya yang tampak mengerikan karena air mata.
Joy mengangguk, ia mengambil ponselnya dan menjalankan instruksi Krystal sementara Yeri ia masuk ke dalam walk in closet dan mengepak beberapa pakaian Krystal serta keperluan yang lainnya. Dua jam kemudian mereka telah tiba di apartemen yang di tempati oleh Irene dan Jungkook tentunya.
Irene memeluk Krystal yang masih saja terus menangis, sesekali Irene menyapu air matanya sendiri, ia merasa iba karena pernikahan Krystal di terpa badai yang tidak bisa di bilang kecil. Ia juga tidak menyangka jika firasat Jungkook begitu tajam.
Irene menatap Jungkook dengan tatapan seolah ia bertanya, 'apa yang harus kita lakukan?'
Sementara Jungkook, ia hanya menatap kedua gadis yang berpelukan di depannya dengan tatapan lurus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.