7. Tentang Arumi

9K 563 3
                                    

*Jangan lupa vote sebelum baca yaa

"Setiap orang punya alasan kenapa pergi, namun tidak semua alasan bisa dimengerti. Sehingga banyak yang memilih diam kemudian menghilang"
🌻Foggy Road🌻

Ha p p y R e a d i n g ✨

Reina merebahkan dirinya di kasur bersprei coklat miliknya. Rencana rebahan all day all night nya gagal total, gara-gara Lia menyuruhnya ke apotek. Besok dia harus memberitahu pegawainya itu agar tidak menyuruhnya ke apotek gara-gara masalah sepele itu. Wanita bermata bulat itu lantas mengecek ponselnya yang berada di tas slingbag miliknya. Dia membuka aplikasi chatting berharap ada pesan dari seseorang yang sangat ditunggunya. Reina mengecek semua akun sosial medianya berharap Raffan menghubunginya lewat akun lain, namun nihil tak ada satupun pesan dari suaminya. Reina meletakkan ponsel berlogo apel tergigit itu di atas nakas dan segera membersihkan badannya yang lengket karena harus bermotor-motoran ria. Setelah 15 menit berada di dalam kamar mandi, akhirnya Reina keluar. Dia menggosok-gosokkan rambutnya yang masih basah dengan handuk. Reina bukan tipikal wanita yang suka memakai hair dryer untuk mengeringkan rambutnya. Dia lebih sering membiarkan rambut basahnya kering dengan sendirinya. Dengan telaten, Reina mengoleskan seluruh night skincare ke wajahnya, mulai dari toner hingga cream malam sudah meresap merata ke kulitnya yang putih. Setelah selesai dia merebahkan diri lagi di ranjang dan mengambil sebuah bingkai foto yang terdapat di nakas, dipandanginya foto dirinya dan suaminya. Sejak kapan Reina jadi bucin begini? Baru ditinggal sehari saja dia sudah rindu dengan Raffan.

"Kamu lagi apa mas?" ucap Reina pada foto Raffan.

(Foto Reina dan Raffan)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Foto Reina dan Raffan)

🌻🌻🌻

"Bos yakin gajadi pulang sekarang?" tanya Guntur pada bosnya yang masih asik berbaring di ranjang. Entah apa yang ada di pikirannya, sejak selesai dari rapat kemarin, bosnya itu menjadi lebih pendiam.

"Besok aja, saya capek" jawab Raffan.

Sebagai asisten yang pengertian, Guntur akhirnya menuruti kemauan bosnya itu. Dia membuka aplikasi untuk mereschadule tiket keretanya.

"Udah di ubah tiketnya, terus bos mau ngapain sekarang?" tanya Guntur lagi.

"Tidur" jawab Raffan dengan singkat.

"Kalo pengen tidur mah mending di rumah, enak dikelonin istri. Aneh si bos mah" dumel Guntur dalam hati.

"Sana pergi, saya mau tidur" usir Raffan.

Guntur yang super peka dan cepat tanggap akhirnya pergi dari kamar si bosnya.

Untuk menghilangkan semua rasa gelisahnya akhirnya Raffan mengirimkan pesan kepada Arif untuk menanyakan kontak sekretarisnya. Raffan tidak bisa pulang hari ini, dia takut pikirannya ini akan berimbas ke orang-orang sekitarnya. Tak perlu waktu lama, pesan yang dikirimkannya mendapat balasan dari sang penerima.

Foggy Road (Completed 🌻)Where stories live. Discover now