bab sepuluh

6.5K 1.1K 86
                                    


Pagi ini, di hari Minggu Grassie sudah terbangun dengan kesadaran yang tinggi. Nyawa yang biasanya melalang buana terlebih dahulu dalam sekejap langsung berada pada tubuhnya. Hari yang biasanya membuat ia bangun saat matahari terlampau terik, tiba-tiba berubah menjadi bangun lebih awal seakan ingin menyapa matahari yang muncul. Menjadi hari bersejarah bahwa di hari libur ini membuatnya bangun pagi.

Tak pernah disangka olehnya selama beberapa tahun di hari minggu ini ia bangun pagi setelah semalaman ia bergandang sibuk dengan revisi yang diberikan dosennya. Dan tiba-tiba sekitar sepuluh menit lalu, ia terbangun karna telepon yang berdering beberapa kali. Membuatnya terbangun dengan kesal dan tak lama kemudian terkejut.

Johnny meneleponnya, bukan karna jahil semata atau cuma-cuma. Johnny mengabarkan bahwa ia mengajak Grassie makan malam bersama dengan ibunya, hari ini. Ketika mendengar hal tersebut tentu membuat Grassie membeku. Bagaimana tidak? Hari ini hari minggu, semalam bergadang mengerjakan revisi, dan hari ini, pagi ini, dibangunkan oleh dering ponsel yang membuatnya terkejut serta memintanya makan malam bersama. Tidak berdua, melainkan bertiga. Bertiga. Dengan ibu Johnny.

Tadi saat telepon itu diangkat. Dengan suara serak dan tanpa melihat nama peneleponnya, ia menjawab.

"Ya ampun ini masih pagi, kena-"

"Grassie, maaf membangunkan kamu. Malam ini makan malam dengan saya dan ibu saya, ya."

"Apa?"

"Maaf ya, saya lupa mengabari semalam. Nanti saya jemput sekitar jam enam. Terima kasih, Grassie. Selamat pagi, untuk kamu."

"Hallo? Hallo?!"

Perempuan mana yang tidak terkejut? Beberapa hari lalu mereka berpacaran secara tiba-tiba, lalu mereka tak bertemu dan hanya mengirimkan pesan singkat dan itu pun hanya menanyakan kabar setelah itu tak ada obrolan lain lagi, oke baiklah tak ada yang perlu diharapkan dari status mereka. Ingat, status mereka hanya berpura-pura. Lalu sekarang secara tiba-tiba ia mengabarkan sesuatu hal besar dengan tanda kutip bagi Grassie besar di pagi hari yang seharusnya damai ini. apakah memang Johnny orang yang spontan dan tiba-tiba? Setelah ini apa? Mengajak menikah secara tiba-tiba?

Grassie mengacak rambutnya, memang Johnny tidak mengatakan apapun setelah mengajaknya berpacaran. Grassie hanya menangkap bahwa mereka berpacaran untuk menghindari mantan pacar Johnny. Tapi, mengapa ibunya? Secara tiba-tiba?

"Jangan-jangan cerita mantannya itu hanya bohong? Sebenarnya ia disuruh menikah dengan cepat dan... aku?" Gumamnya.

Grassie mengakui Johnny tampan, tinggi, pintar, dan mapan. Johnny adalah tipe idealnya, bahkan Grassie berani bersumpah kalau tak hanya dia yang menggap Johnny tipe idealnya. Lagipula perempuan mana yang tidak ingin dengan pria tampan, mapan dan pintar seperti Johnny? Sepertinya perempuan itu gila jika tidak ingin.

Grassie mencubit dirinya sendiri dan merasakan sakit akibat cubitannya itu. Harapannya pupus, ternyata ia sudah bangun dan tidak bermimpi.

ia kembali mengecek ponselnya, mengecek kalendernya. bukan april mop. lagi pula bulan April sudah lewat. Johnny juga tidak mungkin mengerjainya bukan? lantas apa benar Johnny disuruh menikah?

***

Johnny melepaskan perlengkapan operasinya seperti penutup kepala, kacamata, baju tindakan operasinya yang menyangkut sarung tangan juga, serta maskernya. Setelah selesai mengerjakan bagiannya, ia keluar dan tak lupa mencuci tangannya. Kemudian memakai jam tangannya, sekilas ia melihat waktu yang ditunjukkan pada jam tangannya itu.

Perlu kalian ketahui, jam tangan yang dikenakan tak akan pernah ia ganti. Kenapa? Jam tangan yang diberikan oleh sang adik saat ia pergi ke Jerman. Kado pertama sebagai kenang-kenangan yang akan selalu ia kenang.

Recovery ; Johnny Suh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang