D U A P U L U H S E M B I L A N

53.6K 2.7K 102
                                    

Pagi hari sudah mulai mengganti malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari sudah mulai mengganti malam. Tidak tau mengapa sepertinya saat ini mendung, seperti keadaan Fana yang sedari tadi menyiratkan kesedihan di wajahnya. Mungkin alam tau bagaimana keadaan hati Fana.

Samudra pun sejak malam tidak memunculkan batang hidungnya. Fana tidak peduli jika Samudra tidak pulang. Ia malah merasa sedikit lega.

Lorong sekolah mulai dipadati murid-murid. Sangking asyiknya melamun, Fana tertabrak.

Brug

"Aduh gue minta maaf ya. Nggak sengaja gue"

"Oh ngg- Loh Dio? Gue nggak papa kok"

"Beneran? Gue anterin deh ke kelas sebagai permintamaafan gue"

"Nggak usah. Nggak papa kok gue. Suer!"

"Udah ayo" Dio langsung menarik tangan Fana dan mengantarkannya ke kelas Fana. Ucapan cemooh memenuhi telinga Fana. Kenapa si anak di sini nggak bisa baik dikit kalo anak famous deket sama cewe? Fana pun tak mengerti bagaimana jalan fikiran murid sekolahnya. Padahal kehidupannya kan tidak diatur oleh mereka. Dan kenapa mereka yang marah?

'Gatel banget si jadi cewe!'

'Dih pas itu sama Aksa, Samudra sekarang sama Dio. Murah banget sih jadi cewe!'

'Jijik gue liatnya'

'Sok kecakepan!'

Dan itulah sebagian cemooh yang mereka ajukan pada Fana. Tunggu, beberapa hari ini Fana tidak melihat Aksa mengganggunya. Kenapa lelaki itu? Ah biarkanlah kenapa juga pusing?

Sesampainya di kelas, Fana langsung masuk kedalam dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dio dan dibalas senyuman serta usapan di kepalanya.

Fana tersenyum canggung. Tidak menyangka Dio sebegitu beraninya mengusap kepalanya. Apalagi ini ditempat ramai. Ingat ditempat ramai! Dio berlalu dari hadapan Fana dan berjalan santai.

'Kita liat sampe mana hubungan lo sama dia akan bertahan' batin Dio disertai senyum misteriusnya.

Fana memasuki kelas dan disapa hangat oleh kedua sahabatnya.

"Hai Fan. Lo kemaren kemana nggak masuk kelas abis istirahat?" tanya Rinai.

"Emm" Fana tidak bisa menjawabnya. 'Ayolah Fan berfikir!'

"Iye kemaren kita nyariin lo tau nggak?" Imbuh Alya.

"Gimana ya, gue ke-kemaren pusing. Ah ya pusing trus bolos aja pulang kerumah. Maaf nggak ngasi tau kalian" bohong Fana. Sama sekali tidak ada niatan didalam diri Fana untuk membohongi kedua sahabatnya.

"Eh tapi lo sekarang nggak papa kan? Nggak pusing lagi?"tanya Alya panik.

"Nggak kok gue nggak papa" ucap Fana disertai senyuman meyakinkan. Memberitahu kedua sahabatnya kalau dia sudah tidak pusing lagi.

SAMUDRA AGRIVADA [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang