21| Baikan

528 33 5
                                    

Malam ini di temanin cahaya rembulan, Varo terus merasa bersalah telah membentak Zura. Ia juga tidak mengerti mengapa dirinya yang tidak sabaran menghadapi Zura. Ia juga ingat Zura yang masih datang bulan.

"Gue ajak dia jalan aja deh, dia mau apa gak urusan belakangan." Varo pun berinisiatif dan menelfon Zura.

"Halo Zur."

"Kenapa?"


"Kita jalan yuk, aku mau ngomong sama kamu."

"Ngomong di sini kan bisa."


"Gak, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Aku jemput sekarang."

"Yaudah iya."


Mau tidak mau, Zura bersiap-siap jalan dengan Varo. Ia tidak mau hubungan nya merenggang. Saat sudah siap, ia turun ke bawah dan melihat kedua abangnya dan kedua orangtuanya sedang asik nonton film.

"Zura mau jalan dulu sama Varo ya, dad mom." Izin Zura pada kedua orangtuanya.

"Eh Zur, tadi kata Renal kalian berantem? Tapi lebih tepatnya kamu marah ke Varo. Bener?" Tanya Galvin penasaran.

"Kamu berantem sama Varo?" Tanya Niken khawatir.

Awas Renal, jangan harap besok lo bisa menghirup udara segar!

"Udah baikan kok mom, ini buktinya aku mau jalan berdua." Sambil tersenyum kecil.

Tokkk.... Tokkk....

Suara ketukan pintu membuat mereka menoleh, "Itu pasti Varo, yaudah aku pergi dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Hati-hati ya honey!" Yang diangguki oleh Zura.

Varo langsung membukakan pintu mobilnya, tetapi tidak disambut baik oleh Zura. "Gak usah sok romantis deh."

Ya ampun omongannya nyelekit.

Mereka melaju membelah keramaian jalan di malam hari yang dingin ini. Varo ingin mengajaknya ke pasar malam tetapi takut Zura punya tujuan lain, maka ia harus bertanya lebih dulu.

"Akhir-akhir ini apa yang mau kamu beli?" Tanya Varo pelan.

"Hm, aku mau beli buku." Ujar Zura sambil memandang ke arah jalan.

"Oke kita ke mall." Ya akhirnya mereka ke mall.

Sampai di mall, Zura melihat-lihat ada banyak koleksi dress terbaru. Ia ingin membelinya sebelum kehabisan. Zura masuk ke salah satu toko ternama, ia pun mencari-cari dress sesuai seleranya.

Ia terpaku oleh dress berwarna pink dengan hiasan yang indah. Zura pun mencocokkan badannya dengan dress itu.

(Foto dress pink)

Zura mencari Varo untuk meminta pendapatnya. Apakah ini cocok di badan Zura atau tidak.

"Var, cocok gak di badan aku?" Tanya nya sembari mencocokkan dress nya di depan cermin.

"Cocok sayang, itu gak terlalu terbuka jadi aku setuju." Ujar Varo tersenyum manis padanya.

"Emang kenapa kalo terbuka?" Tanya Zura penasaran. Lalu Varo mendekat dan berbisik, "Aku gak suka milikku dilihat orang lain."

Seketika Zura blushing. Ia menutup pipinya malu, dan Varo hanya tertawa kecil melihat tingkahnya.

"Mbak saya ambil yang ini." Yang langsung diangguki oleh pelayan itu. Varo segera menuju ke kasir dan membayar nya.

Bad Girl is NerdyWhere stories live. Discover now