chapter 10

833 111 10
                                    

"jieun, maafkan aku. Tapi aku harus pergi sebentar hari ini. Hanya sebentar Tak apa kan?"

"Ahh, ya tentu saja"

Jieun tersenyum kecil menutupi rasa kecewa yang sudah beberapa hari ini ia tahan. Kembali tak bisa melarang hanya untuk sekedar meminta Jungkook untuk tak pergi menuruti panggilan telpon yang baru saja ia dapatkan

Dengan pakaian yang sudah siap untuk pergi, Jungkook menyempatkan diri untuk menghampiri jieun dan mengusap kepalanya

"Aku tak akan pergi lama. Jangan tunggu aku dan tidurlah. Mengerti?" Jieun mengangguk pelan. Terakhir kali Jungkook meninggalkan jieun pergi, wanitanya itu terjaga sepanjang malam menunggunya hingga ia datang. Dan sialnya, saat itu Jungkook terpaksa pulang lebih malam dari biasanya

"Kau tak akan pergi lama bukan?" Jieun kembali memastikan, karena yang ia dapat terakhir kali dari ucapan Jungkook adalah sebuah kebohongan. Saat Jungkook mengatakan hal yang sama seperti sekarang, nyatanya Jungkook pulang  pagi hari tanpa alasan yang jelas ia pergi kemana saat itu

"Aku akan mengusahakan pulang dengan cepat. Kau tau bukan jika aku tak akan membiarkanmu sendirian? Setelah urusanku selesai, Aku pasti akan langsung pulang sayang"

Perkataan Jungkook mungkin terdengar sangat begitu manis. Tapi semanis apapun ucapan Jungkook, pada nyatanya Jungkook lebih sering membiarkannya sendiri dari pada menemaninya

"Hati hati di jalan" Jungkook tersenyum begitu manis padanya. Memberikan sebuah ciuman manis dan berlalu pergi meninggalkan jieun dan perkarangan rumahnya.

Jieun menghela nafas panjang setelah kepergian Jungkook. pada akhirnya jieun tak bisa melarang Jungkook dan membiarkan pria itu pergi lagi.

Ia cukup tau batasan pada hubungan yang mereka sedang jalani saat ini. Dengan hubungan tanpa status atau rasa cinta dari keduanya, membuat jieun tak bisa melarang Jungkook begitu saja

Untuk saat ini, mungkin jieun hanya bisa diam dan menerima.

******

"Jungkook kau akan pergi?ini bahkan belum 2 jam setelah kau sampai. Lebih lama disini sebentar ya?" Jungkook melepaskan tangan yang terus bergelayut di tubuhnya

"Aku harus pergi. aku sudah cukup lama menemani mu untuk alasan mu yang sepele ini" Jungkook menjadi kesal kembali mengingat bagaimana wanita itu menelponnya dengan begitu panik seolah ada sesuatu hal yang besar terjadi. Tapi setelah Jungkook kemari, semua itu tak lebih dari permintaan wanita itu untuk menemaninya malam ini seperti malam malam kemarin

"Itu bukan masalah sepele jungkook-ah. Aku benar benar merindukanmu. Tak bisakah kau tetap disini hanya sampai pagi?" Jungkook mengusap wajahnya kesal. Sampai pagi katanya? Ia bahkan merelakan waktu berharganya untuk bersama jieun saat ini hanya demi kemari menemui wanita yang bahkan tak ada sangkut pautnya dengannya

"Kim jiwoo. Aku mungkin salah tak mengatakan ini sejak awal. Tapi hubungan kita sudah berakhir bertahun tahun yang lalu saat kau meninggalkan ku. Kau tentu saja ingat bukan perlakuanku dulu padaku? Kurasa itu cukup membuatmu tau diri dimana batasan mu saat ini" Jungkook melepaskan tangan jiwoo tapi lagi lagi tangan gadis itu meraih lengannya dan menahannya begitu erat

"Tapi kau pacarku Jungkook. Kau tak bisa seperti ini padaku" Jungkook tersenyum sinis mendengar kata pacar itu masih berani jiwoo lontarkan padanya setelah apa yang di perbuatanya selama ini

"Jika aku pacarmu, kenapa kau meninggalkan ku untuk pria itu?"

Bungkam. Seperti sebuah bom yang akhirnya keluar, Jungkook membungkam minji dengan fakta yang selama ini selalu membuat Jungkook kesal saat mengingat nya

PastWhere stories live. Discover now