chapter 17

577 96 19
                                    

"Kim jiwoo, kau benar benar berhasil merusak hubungan mereka"

"Tentu saja, apa yang ku inginkan harus ku dapat"

"--- lihatlah sebentar lagi, Jungkook pasti akan menjadi milikku. Sahabat tercintaku itu pasti akan melepaskan suaminya untukku"

****

"Usahamu cukup keras oppa"

Jieun berkomentar setelah beberapa hari ini, jungkook selalu me masakan makanan untuk untuknya dan bahkan menggantikan tugas jieun dalam beberapa hal. Seperti perkataannya beberapa hari yang lalu, Jungkook benar benar membiarkan jieun istirahat sepenuhnya

"Ini memang sudah tugasku sayang" Jungkook mendekat dan memberikan sebuah ciuman manis pada kepala jieun

Wanita itu hanya bersikap biasa saja dengan tindakan Jungkook. Ia tak lagi marah atau menolak, saat Jungkook ingin terus berada di dekatnya

Bagaimana pun dirinya juga ikut merasa nyaman saat bersama dengan Jungkook

"Bagaimana rasanya? Kau menyukai nya?" Jungkook menatap jieun penasaran dengan reaksi istrinya. Bahkan ini bukan pertama kali jieun mencicipi hasil masakannya, tapi tetap saja Jungkook selalu merasa masakan buatannya mungkin saja tidak sesuai dengan selera jieun

"Ini enak. Oppa juga makanlah, jangan hanya menatap ku" bukan menuruti perkataan jieun, Jungkook justru semakin mendekat dan menatap istrinya

"Kau cantik sayang. Sangat cantik. Anak kita pasti akan secantik dirimu"

Jieun yang baru ingin minum, terhenti mendengar ucapan Jungkook. Keterkejutan jieun terlihat jelas dalam penglihatan jungkook. dan ia yakin, istrinya terkejut bukan karena pujiannya melainkan hal lain

"Op-oppa, sudah tau?" Jungkook mengangguk dengan pertanyaan jieun

"Aku tak sengaja melihat hasil USG mu. Anak kita perempuan bukan? Dia pasti secantik mu sayang"

Jungkook membelai rambut jieun dengan begitu lembut dan begitu kasih sayang. Apapun yang di lakukan Jungkook selalu berhasil membuat jantung jieun berdebar. Inilah yang menjadi alasan jieun sangat sulit untuk meninggalkan Jungkook

"Nikmati makananmu sayang. Aku akan pergi ke halaman belakang dan menunggumu disana. Kita harus membicarakan sesuatu bukan?"

*****

"Oppa" jieun terkejut bukan main saat Jungkook tiba tiba memeluknya erat. Ia pikir Jungkook sedang menunggunya di halaman belakang seperti perkataannya, tapi belum saja jieun ke sana. Jungkook tiba tiba menyusulnya ke kamar tanpa mengatakan sepatah katapun

"Lepaskan ini dulu baru kita bicara oppa" jieun melepaskan pelukannya dan menatap Jungkook yang masih menggenggam tangannya

"Bicaralah oppa. Katakan yang ingin kau katakan padaku. Apapun itu"

Jungkook berusaha menatap jieun. Ini mungkin adalah kali terakhir jieun membuat keputusan untuk meninggalkannya atau tidak. Bukan tidak percaya diri, Jungkook hanya takut untuk meninggalkannya

Jieun mendengarkan setiap untaian kata yang di lontarkan Jungkook. Setiap kejadian bahkan detail apapun, Jungkook ceritakan tanpa terlewat sedikit pun.

Di akhir penjelasan Jungkook, jieun hanya tersenyum tak tau harus merespon apa

PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang