BONUS - end.

1.1K 117 167
                                    

Jae baru pulang dari supermarket tapi malah dikejutkan dengan Brian yang menggendong Peter dengan satu tangan lalu bercanda dengan bayi empat bulan itu, yang membuat Jae terkejut itu cara menggendong Brian yang menggunakan satu tangan saja mana anaknya malah tertawa lepas mentang mentang tangannya besar dan Peter jauh lebih kecil

Peter yang berusia empat bulan itu tentu tidak tahu kalau ini bahaya, tapi yang sudah tua malah tambah tidak tahu lagi dengan bahayanya.

"Bri! gendong Peter dengan benar, jangan pakai satu tangan! bagaimana kalu nanti dia jatuh? aish, ternyata benar tentang jangan meninggalkan anak hanya dengan ayahnya.." omel Jae menaruh sembarangan kantung belanjaanya, mengambil alih Peter dari gendongan Brian.

"tidak akan jatuh sayang aku pasti akan menjaganya, lihat lagi pula anaknya senang kok" Brian menggoda wajah Peter membuat bayi itu tertawa.

"tetap saja tidak boleh! itu bahaya!" Jae menginjak kaki Brian sebelum ia pergi ke ruang tamu, meninggalkan Brian yang meringis kesakitan. kali ini injakan Jae sakit bukan main.

membaringkan bayinya di kasur lipat khusus bayi Jae membiarkan Peter mengoceh tidak jelas bermain dengan mainan mainan bayinya, sementara Jae bersidekap menatap Brian dengan alisnya menukik tajam yang di tatap justru tersenyum lebar membalas tatapannya.

"apa malah senyum-senyum?!" sarkasnya lalu menarik telinga Brian.

dengan sebisanya Brian mencoba melepaskan jari jari jae yang menarik telinganya, ini benar-benar panas dicampur sakit. "a-aduh! sayans ini sakit hey! a-aw!" Brian masih mengikuti kemana Jae akan membawanya.

mereka berhenti didepan pintu masuk dimana Jae meninggalkan kantung belanjaannya lalu melepaskan telinga suami bodohnya.

"aku yang jaga Peter dan kau yang bereskan belanjaannya. jangan lupa masak juga ya nanti sore, jangan lupa makanan untuk Peter juga." titahnya sedangkan Brian menghela napasnya berat.

"kenapa kita tidak pesan saja sih? kan mumpung hari ini aku libur seharusnya kita menghabiskan waktu bertiga, bukannya malah sibuk sendiri sendiri begini!" protes Brian tidak terima.

suaminya yang kini memerangkap sebagai ayah peter juga memang belakangan ini sangat sibuk dengan urusan kantornya, jarang sekali dia bisa bermain dengan Peter apa lagi bermanja-manja dengannya. Brian harus pulang larut malam ketika dirinya dan Peter sudah terelap dan berngkat pagi buta saat hanya Jae saja yang baru bangun, Brian mana tega mengganggu tidur anaknya

tapi saat dia sedang libur dirumah begini, malah disuruh melakukan pekerjaan rumah bagaimana tidak kesal.

Brian melengos pergi menghampiri Peter yang sekarang terfokus pada televisi memutarkan film animasi anak seolah mengerti bayi itu sesekali menanggapi dengan ocehan tidak jelas. Jae menggeleng kecil lalu memungut kantung belanjaannya dan membawanya ke dapur untuk menata kebutuhan yang ia beli paada tempatnya.

semua rumah tangga memang sudah pasti akan ada pertengkarannya kan? entah itu kecil atau besar, mau sebesar apapun cinta dan kasih sayang pasangan didalamnya tidak mungkin itu akan berjalan mulus-mulus saja.

"apa kau punya rencana untuk hari ini?" tanya Jae yang akhirnya mengalah. kalau menunggu Brian untuk membuka mulutnya mungkin sampai bulan depan baru ia akan kembali lagi seperti biasa.

Jae wajar saja sih, suaminya pasti lelah dan akal sehatnya sudah tidak bisa lagi diajak bekerjasama.

sambil menaruh Peter di pangkuannya agar bayi itu bisa lebih leluasa menonton televisi Brian menatap Jae lalu menggedikan bahunya

"tidak ada rencana apa-apa. aku hanya ingin di rumah saja bermain dengan Peter, aku kan jarang dirumah dia juga harus mengenal ayahnya." mendengar penuturan sang suami Jae mengangguk paham lalu kembali fokus melumatkan buah pisang untuk sarapan peter.

[✓] 𝗮𝗻𝗻𝗼𝘆𝗶𝗻𝗴 𝗯𝗿𝗶, 「 JAEHYUNGPARKIAN 」Where stories live. Discover now