Five

62.3K 7.7K 2.3K
                                    

Happy Reading 😍





Taeyong menggeliat pelan, dan membuka matanya perlahan. la meringis ketika merasakan kepalanya terasa benar-benar sangat sakit. Matanya mengerjap beberapa kali ketika dia merasa sangat asing dengan kamar ini, wangi kamar ini benar-benar sangat maskulin. Jelas sekali bukan kamarnya yang bernuansa pink dan harum vanilla.



"Oh Shit"



Taeyong sungguh tidak tahu sedang dimana dia sekarang ini, dia sama sekali tidak mengingat kejadian tadi malam. Yang dia ingat adalah, dia pergi ke bar untuk merayakan pesta ulang tahun Yuta dan hanya minum 2 gelas bir, selanjutnya dia tidak ingat apa-apa. Dan dia sama sekali tidak tahu mengapa akhirnya dia berada disini. Di tempat ini.



Dia sedikit menghela nafasnya ketika melihat dirinya masih berpakaian lengkap, dan itu berarti tidak terjadi apa-apa semalam. Taeyong sedikit terlonjak kaget ketika pintu kamar terbuka dan seorang pria yang benar-benar dia kenali masuk ke kamar dengan wajah dinginnya.

"Ja.. Jaehyun"


"Mandi dan setelah itu makan. Obat juga sudah aku taruh di meja makan." Ucap Jaehyun dengan nada yang sangat dingin, ia menaruh pakaian di samping tempat tidur , dan kemudian meninggalkan Taeyong sendirian tanpa memberikan kesempatan pria mungil itu untuk bicara.


Taeyong hanya terdiam tidak percaya jika saat ini dia sedang berada di kamar Jaehyun. Bagaimana mungkin ini terjadi? Apa yang terjadi sehingga saat ini dirinya berakhir di kamar besar Jaehyun ini?


"Sial sial sial!!" Rutuknya.



~President Jung~


Setelah sekitar 15 menit, Taeyong keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang diberikan oleh Jaehyun, memang sedikit kebesaran di tubuhnya tapi itu lebih baik daripada harus memakai pakaian yang tadi malam. Kemudian ia bergegas keluar dari kamar Jaehyun, dan segera melangkahkan kakinya ke ruangan lain yang ada di apartmen itu.



la melihat Jaehyun yang kelihatannya sedang sibuk dengan laptopnya, wajah pria tampan itu mendongak ketika melihat Taeyong, dan dia segera menunjuk ke arah meja makan dengan isyarat matanya. Kemudian kembali memfokuskan diri dengan laptopnya. Taeyong mengurungkan niatnya untuk berbicara dengan Jaehyun karena sepertinya pria itu tidak mau berbicara apapun dengannya.



Dengan cepat Taeyong menghabiskan makanan yang dipersiapkan oleh Jaehyun dan kemudian mengambil obat yang ada di meja makan, kemudian dia berdiri menghampiri Jaehyun dan mengucapkan terimakasih karena telah menolongnya. Dan sialnya, Jaehyun hanya mengangguk tanpa menoleh sekalipun ke arah Taeyong.



Taeyong ingin menangis rasanya.



Ia berjalan lagi menuju kamar Jaehyun dan mengambil semua pakaiannya. Dia ingin cepat-cepat keluar dari sana. Dengan pelan dia mengusap lembut air mata yang mengalir di pipinya. Kemudian setelah itu bergegas keluar dari kamar itu dan menghampiri Jaehyun. 

"Presiden Jung, terimakasih. Aku akan mengembalikan baju ini setelah aku mencucinya. Sekali lagi terimakasih. Aku pulang." 



Jaehyun tidak merespon apapun, dia lebih memilih memfokuskan pandangannya ke layar laptop. Taeyong langsung membalikan badannya, dan berjalan keluar dari apartmen mewah itu sambil terus mengusap air mata yang mengalir di pipinya. Jaehyun menghela nafasnya pelan, kemudian menutup laptopnya dengan cukup kasar. 



"Sial!"



~ President Jung ~




"Bernafaslah Taeyong, bernafaslah." Ucap Ten ketika Taeyong datang ke apartmennya dengan kondisi yang cukup kacau. Taeyong kemudian menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.



President JungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang