PART 9

1.9K 297 34
                                    


Taehyung tengah fokus dengan pekerjaan seperti biasanya. Lelaki yang hari ini mengenakan setelan berwarna mocca tersebut melakukan semua pekerjaan seakan tak ada hari esok, dan itu yang membuat para bawahannya kewalahan menghadapi sang atasan.

Saat tengah asik dengan kegiatannya, suara decitan pintu terbuka mengalihkan perhatian Taehyung "Bae bisseo, kau sudah memba..." Ucapannya terhenti, dan kini di gantikan dengan kedua matanya yang membulat sempurna.

"Eomma kenapa datang kesini?" Ujar Taehyung terkejut, sambil terus menatap nyonya Kim yang nampak tak peduli dengan pertanyaan anaknya itu dan lebih memilih mendudukkan dirinya di sofa ruangan.

Taehyung memijat pangkal hidungnya, seakan sudah tahu tujuan ibu kandungnya itu datang ke perusahaan.

"Aku sekarang sibuk, eomma. Kita bahas yang kau inginkan nanti saja."

Perkataan Taehyung membuat nyonya Kim menatapnya dengan nyalang "Tak ada nanti-nanti, sayang. Eomma sudah menemukan calon yang sangat cocok untukmu. Dan eomma berjanji ini yang terakhir, Tae. Ayolah, nak. Kau ingin melihat wanita ini mati dengan banyak beban? Itu yang kau inginkan?" Ujar nyonya Kim dengan nada memohon, sekaligus ada ancaman di kalimatnya.

Taehyung menghela nafasnya sejenak sebelum beranjak dari kursi kebesarannya, dan menghampiri sang ibu.

"Eomma sangat-sangat menyukainya, Tae. Kau tahu, appa gadis ini bahkan sudah menyetujui perjodohan kalian." Nyonya Kim berujar dengan semangat dengan tangan yang merogoh tas branded nya.

"Ini benar-benar yang terakhir, eomma. Aku tak mau lagi kau meneror Seok Jin dengan semua foto gadis-gadis itu." Ujar Taehyung serius dan hanya di jawab dengan anggukan kepala dari ibunya yang kini tengah fokus dengan ponsel.

"Eomma juga sudah tak memiliki foto gadis lain. Ini benar-benar harapan terakhir eomma padamu, Taehyung-aa. Setelah eomma menunjukkan fotonya, berusahalah untuk sedikit membuka hati untukmu, hm?" Ujar nyonya Kim dengan memelas.

Taehyung mengangguk tak minat "Akan ku usahakan."

"Dia ini sangat cantik, Tae. Umurnya hanya berbeda 4 atau 5 tahun darimu. Jarak usia yang ideal." Nyonya Kim menyodorkan ponselnya pada Taehyung dan di terima oleh lelaki itu dengan setengah hati.

Saat netranya menatap layar ponsel, Taehyung membelalakkan matanya dan menatap sang ibu bergantian.

"Eomma ini...."

Tok...tokk....

Ucapan Taehyung terhenti, kala suara ketukan pintu dari luar menyeruak masuk ke pendengarannya.

Di depan sana, Joohyun memasuki ruangan sang atasan dengan tangan yang memeluk beberapa map. Si pemilik ruangan bahkan ibunya menatap serempak ke arah Joohyun yang membungkuk hormat dan kembali berjalan menghampiri Taehyung.

"Maaf mengganggu, sajang-nim. Saya hanya ingin menyerahkan berkas yang tadi anda minta." Ujar Joohyun, lalu menyerahkan beberapa dokumen yang tadi ia bawa kepada Taehyung.

Taehyung menerima uluran tangan Joohyun dengan pandangan yang masih terpaku pada gadis itu. Bahkan nyonya Kim melakukan hal yang sama, membuat Joohyun hanya dapat tersenyum canggung.
.

Di lobi kantor, seorang anak perempuan menatap takut-takut ke arah pria bertubuh tinggi di depannya yang tengah menatap ke arahnya dengan pandangan dingin.

"Kenapa kau datang kesini? Aku sudah bilang, jangan pernah mengunjungi ku saat di kantor. Kau tak paham?" Ujar pria itu, sambil mencengkram kuat lengan gadis remaja yang menggenggam erat tangannya sendiri, sebagai peralihan ketakutannya.

It's you (VRENE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora