PART 18

1.9K 289 52
                                    


Joohyun mendesah pasrah, karena panggilan teleponnya belum juga di jawab oleh Taehyung. Lelaki itu tak berada di rumah sakit, membuat Joohyun khawatir, hingga memutuskan untuk pulang lagi mengecek apakah sang suami ada di rumah atau tidak. Namun nihil. Joohyun tak mendapati sosok Taehyung di dalam rumah besar itu.

"Kenapa kau tak mengangkatnya, Taehyung?" Gumam Joohyun menjauhkan ponsel dari telinganya. Joohyun benar-benar merasa khawatir tak menentu sekarang. Untungnya tadi nyonya Kim sedang bersama orang kepercayaannya, hingga Joohyun bisa lebih tenang meninggalkan sang mertua di rumah sakit sebentar.

Joohyun duduk di sofa menatap benda pipih yang berada di atas meja dengan pandangan gusar.

Taehyung tidak melakukan hal-hal yang tak masuk akalkan di luar sana? Tapi setahu Joohyun selama dirinya bekerja dengan lelaki itu, ia tak pernah melihat Taehyung melakukan sesuatu yang membahayakan.

Pikiran orang tak ada yang tahu, bukan? Itulah yang membuat Joohyun merasa takut saat ini.

Ponsel yang bergetar di atas meja, membuat Joohyun langsung menyambar benda pipih itu. Mengira Taehyung lah yang menghubunginya. Ternyata bukan. Orang yang meneleponnya sekarang adalah Im Minju, sekretaris sekaligus orang kepercayaan mertuanya.

"Yeobseo?" Ujar Joohyun setelah menggeser tombol hijau di layar ponselnya. Gadis cantik itu beberapa saat mendengarkan penuturan dari orang di seberang telepon.

"Ne. Saya akan segera kesana." Ujar Joohyun lagi dan menutup sambungan telepon, lalu melangkah ke arah pintu utama.

Namun saat akan keluar, Joohyun di kejutkan dengan kehadiran orang yang tengah ia cari dan juga sosok Seok Jin. Tak sampai di situ, Joohyun kembali menyerngit kala mencium bau alkohol yang menyeruak masuk ke indera penciumannya.

Taehyung tertawa pelan melihat gadis di depannya itu "Bae Joohyun. Dia istriku, hyung. Cantik, kan?" Taehyung berujar menunjuk dirinya sendiri saat menyebutkan kata 'istriku'.

Seok Jin hanya bisa mengangguk seadanya mendengar penuturan lelaki mabuk yang tengah ia rangkul ini.

"Apa yang terjadi, isa-nim?" Tanya Joohyun melihat wajah merah, serta penampilan kacau Taehyung.

Seok Jin memperbaiki tangannya yang tengah berada di pinggang Taehyung saat lelaki itu ingin terjatuh.

"Seperti yang kau lihat sekarang. Aku tadi mendapatinya di bar sudah dalam keadaan mabuk berat." Jawab Seok Jin.

Joohyun terus saja menatap wajah memerah Taehyung dengan pandangan bersalah. Apa suaminya itu begini karena dirinya?

"Aku akan membantumu membawanya ke dalam." Tawar Seok Jin, namun di jawab dengan gelengan oleh Joohyun.

"Aniyo. Saya bisa membawanya sendiri, isa-nim." Joohyun mulai mengambil alih tangan Taehyung dari Seok Jin agar bisa ia rangkul.

"Kau yakin bisa membawa Taehyung sendiri?" Tanya Seok Jin tak yakin, karena melihat Joohyun kesusahan dengan tubuh jangkung sang suami.

Joohyun memeluk erat pinggang Taehyung agar lelaki itu tak tersungkur ke lantai "Ne. Kalau begitu, kami berdua masuk dulu." Ujarnya hendak penutup pintu, namun langsung berhenti kala mendengar suara Seok Jin.

"Tak bisakah kau memberikan kesempatan kepada Taehyung? Dia memang tak tahu bagaimana harus mengekpresikan rasanya padamu. Tapi aku bisa menjamin, jika dia sangat mencintaimu, Joohyun-ssi. Kau gadis pertama yang membuatnya mau mengenal cinta lagi."

Joohyun terdiam. Pandangannya menatap kosong lantai saat mendengar penuturan sahabat suaminya itu.

"Aku akan pulang. Kalian berdua baik-baiklah."

It's you (VRENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang