PROLOG

4.1K 382 62
                                    


“Kak, Apa kau percaya kalau dunia Shinobi itu ada?” Sasuke berhenti membaca komiknya. Ia beralih memandang kakaknya yang tengah duduk di sofa sembari mengganti siaran Tv dengan remote yang digenggamnya.

“Tidak tahu.” Itachi menjawab seadanya.

“Kalau ninja?”

“Di jaman dulu sih ada. Sekarang ya tidak ada.”

“Sekarang juga ada.”

“Mana ada. Seperti apa orangnya?”

“Orangnya ya aku.” Sasuke menunjuk dirinya dengan bangga.

“Heh, bocah sepertimu bisa apa?” Itachi menyeringai melihat wajah kesal sang adik.

“Akan ku tunjukkan kekuatanku.”
Sasuke menggulung komiknya lalu menodongkannya ke arah Itachi. “Terima ini! Haiyaaaahhh!”

“Sasuke hentikan!” Itachi menyingkirkan gulungan komik yang sengaja menyodok lengan kirinya dengan remote Tv. “Lihat saja, aku tak akan kalah darimu.” Sasuke terus berulah. Menyodok lengan Itachi berkali-kali.

“Sasuke! kau tidak tahu sakit apa?!” Itachi berdiri. Remote Tv yang di pegangnya sudah jatuh tergeletak di atas karpet beludru tebal. “Oh, sakit ya?” Sasuke bertanya dengan polosnya, dan itu membuat Itachi geram bukan main.

“Kau ini! Hoi! Sini kau!”

SASUKEEE!” Itachi berteriak kencang sekali saat melihat Sasuke kabur duluan.

Dan sepasang kakak beradik itu terlihat seperti seorang pemain film india, bermain kejar-kejaran di sore hari yang cerah.

° ° °

“Apa ada masalah, Sasuke?” Sasuke diam tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan Juugo.

“Sepertinya ada yang mengganjal pikiranmu.” Juugo duduk bersila di sebelah Sasuke yang sedari tadi memandang pohon sakura di hadapannya.

“Hn.” Sasuke meresponnya dengan singkat “Apa kau merindukan seseorang?” Juugo bertanya lagi dan sukses membuat Sasuke menoleh. “Dari tadi kau menatap pohon itu dengan pandangan kosong.”

“Rasanya tidak mungkin. Perasaanku sudah lama mati.” Juugo tersenyum, ia ikut memandang pohon sakura “Kau hanya mencoba membunuh perasaanmu saja.”

Sasuke diam saja, namun samar-samar ia membayangkan sosok seorang gadis dengan senyum manis yang perlahan memudar, dan berganti menjadi sosok keluarga juga teman-temannya dulu saat di Konoha. Jadi mungkinkah?

“Kau sok tahu, Juugo. Lebih baik kau persiapkan dirimu untuk perang yang akan datang.” Sasuke berdiri, dan berjalan pergi. Berniat meninggalkan Juugo sendirian di tengah malam.

“Apa kau sedang mewanti dirimu sendiri, Sasuke?”

Sasuke diam dengan sebelah tangan mengepal, namun ia tetap melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar di markas persembunyian timmya.

WAY BACK HOME [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang