10 : Night

709 76 35
                                    

Merelakan dan melepaskan adalah dua kata yang sepertinya semua orang berpikir bahwa keduanya sama-sama memiliki makna yang tak jauh berbeda.

Berakhir dengan penderitaan serta tangis kesedihan dalam hidup dengan konteks dua kata di atas sepertinya banyak yang sudah atau mungkin sering merasakan hal itu.

Itu pula lah yang dirasakan Ye Seul kala itu.

Akibat kesalahan fatal yang suaminya lakukan serta pikiran buntu yang berakhir dengan keputusan tanpa dasar membuat Ye Seul kala itu berhasil  melepaskan diri dari ikatan suci antara dirinya dengan Yoongi yang berjalan selama beberapa tahun.
Lantas merelakan serta mengikhlaskan dengan berat hati pria itu untuk meminang wanita yang menjadi korban kebodohan suaminya itu.

Ye Seul tidak bisa juga menyebutnya korban sementara hasil rekaman cctv yang ia lihat secara paksa dari pihak Agensi dengan negosiasi yang cukup sulit saat itu menunjukkan sesuatu yang bertolak belakang untuk disebut bahwa Han Sora korban di sini.

Dengan ditemani Seokjin, mata Ye Seul merekam dengan jelas apa yang ia lihat pada monitor besar yang menampilkan video berdurasi cukup panjang di sana. Mengingatnya dengan baik dalam memorinya sebagai senjata jika pria itu bertanya apa kesalahannya.

Hati dan pikirannya saling berseteru. Hatinya memanas dan menjerit setiap detik yang berjalan dalam video yang ia lihat semakin gila dan tidak terkendali. Sementara pikirannya tetap tinggal, masih enggan untuk pergi dan melihat sampai dimana mereka menyudahi semuanya.

Dia bukan korban.

Haruskah Ye Seul menyebutnya sebagai wanita bodoh?

Bagaimana bisa wanita itu disebut korban sementara dia ikut menikmati permainan yang Yoongi lakukan. Menyerahkan diri, membiarkan tubuhnya dengan mudah diambil alih oleh pria itu tanpa melakukan apapun atau setidaknya beri satu tamparan keras untuk suaminya saat itu agar sadar.

Kenapa? Kenapa pikiran wanita itu sangat dangkal?

Setelah semua kejadian yang menimpa kehidupannya saat itu, Ye Seul menutup diri. Memilih untuk pergi ke kampung halaman mendiang Ibunya untuk menenangkan diri.

Sekitar dua bulan Ye Seul berada di Masa, menjalani kehidupan barunya dengan kondisinya yang tengah hamil tidaklah mudah saat itu. Tubuhnya selalu merasa lemas lantaran rasa mual yang selalu menyerangnya hingga membuatnya sulit untuk memasukkan makanan sebagai energi.

Beruntung ada Bibi Cha, kakak dari mendiang Ibunya yang dengan tulus selalu memberikan kekuatan serta dukungan untuk Ye Seul. Tersenyum miris setiap kali terbesit dalam pikirannya, berandai jika saja semuanya tidak terjadi, mungkin Ye Seul akan menjadi wanita yang benar-benar bahagia.

Sayangnya Tuhan masih belum rela memberikan itu, dan Ye Seul harus mengubur dalam-dalam apa yang saat ini hanya bisa menjadi angan-angannya setiap malam. Bermimpi akan kehadiran pria itu di sampingnya, menemani di setiap tidur malamnya justru mengundang kerinduan dari calon buah hatinya. Sampai akhirnya ia pun memutuskan untuk kembali ke Seoul dengan bantuan Park Taejoon demi melepas rindu Sean kecilnya saat itu pada Ayahnya yang mungkin kelak tidak akan pernah Ye Seul perkenalkan.

Hanya sekali setelah itu semuanya selesai.

Tekad bulat Ye Seul saat itu.

Namun tetap saja, hati memang tidak pernah bisa berbohong. Pertemuan yang sengaja ia lakukan demi mendapatkan satu dekapan hangat yang begitu ia rindukan merubah Ye Seul menjadi sosok yang egois untuk sesaat. Menunjukkan diri bahwa ia masih memiliki segalanya hanya dengan tatapan dingin saat melihat refleksi tubuh Sora saat itu.

Setelah kejadian itu sisi buruknya pun hadir tatkala dirinya dipertemukan oleh Yoongi beberapa kali secara tidak sengaja. Tidak bisa dipungkiri bahwa hati yang dulu pernah hancur berkeping-keping rupanya masih menyisakan rasa untuk tidak bisa berpaling dari pria pemilik aroma mint itu.

BEGIN || MYGWhere stories live. Discover now