[ᴏɴ-ɢᴏɪɴɢ]
Apa kalian percaya, bahwa sebenarnya ada dunia lain yang juga melangsungkan kehidupan layaknya bumi yang sedang kita pijak?
Apa kalian percaya, jika di dalam satu kota setiap penduduknya Makmur dan hidup sejahtera, tidak ada yang kelap...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gadis itu sudah bangun sejak jam 04.55 pagi, hari ini adalah hari pertama Minji melakukan pemotretan dengan perusahaan Anning Le. Majalah Anning Madame yang dikenal sebagai pelengkap majalah Korea untuk surat kabar harian Anning Le edisi Sabtu, dengan fokus dan melayani wanita.
Minji sudah menyiapkan diri sejak malam tadi, bahkan ia banyak berlatih di depan kaca besar yang berada di kamar tidurnya.
Knock knock !!
Tanpa pikir panjang, Minji membuka pintu apartemen nya dan ia mendapati Jaemin yang sudah berdiri di depan pintu dengan pakaian yang cukup rapih juga kamera besar yang ia sampirkan di lengan kanannya, bak photographer profesional.
"Sudah siap?" tanya Jaemin, yang mengekori Minji ke meja dapur.
"Tinggal sarapan aja yang belum, lo udah sarapan?" Minji mengambil Roti bakar dan melahapnya, tidak lupa untuk menawari Jaemin Roti bakar buatannya.
Minji agak sedih karna, sengaja ia membuat Roti bakarnya agak banyak namun ternyata Jaemin malah sudah sarapan.
Seolah bisa membaca dari gerak-gerik dan raut wajah Minji, Jaemin memutuskan untuk memakan satu Roti tersebut.
"Tapi gue belum pernah nyobain buatan lo, bagi satu ya." Jaemin mengambil satu Roti, dan tentu Minji yang sedang mengunyah pun menahan senyumnya.
Sesudah sarapan, kedua nya pun berangkat menuju tempat pemotretan yang sudah ditentukan oleh perusahaan yang mengontrak mereka, tempatnya tidak terlalu jauh dari studio Jaemin. Sekitar 20-25 menit perkiraan.
Setibanya di lokasi, betapa terkejutnya ketika Jaemin dan Minji melihat begitu banyak orang. Dari Owner, Manager, serta ada dua photographer lainnya yang berperan sebagai Photographer backing dan Photographer Candid, sedangkan Jaemin berperan sebagai Photographer utama.
Jangan lupakan juga beberapa orang stylish yang akan merias dan membantu Minji memakai pakaian pakaiannya yang akan dipakai saat pemotretan.
Minji nampak gugup, ia menghembuskan nafasnya berkali-kali. Jaemin yang berdiri tepat di samping Minji langsung menggenggam tangan gadis itu, Minji langsung menengok dan menatap manik mata Jaemin. Pemuda itu tersenyum berniat memberi semangat.
Jaemin menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "lo pasti bisa, anggap aja pemotretan biasa, oke?" Minji mengangguk seraya kedua sudut bibirnya ikut membentuk senyuman.
"Ayo, nona Minji. Kita rias wajahnya dulu." kata seorang perempuan yang usianya sekitar 28 tahunan dan bisa ditebak bahwa ia adalah seorang MUA. Minji pun mengikuti perempuan tersebut ke suatu ruangan.
"Photographer pribadinya tampan ya." Minji sedikit terkejut ketika orang yang meriasnya tersebut berkata demikian, Minji hanya merespon dengan caggung.
