31. Dekat

1.2K 59 22
                                    

Hari ini cukup membuat Febi menguras tenaganya, moodnya berubah dari hari yang biasa menjadi sangat buruk baginya.

Selama di kantin ini, Dey lebih banyak bercanda dengan kreji geng, terutama dengan Jessi, Dey lebih banyak bercerita sesuatu dengan Jessi.

Febi yang menatap keduanya pun hanya menopang dagunya kesal dengan tangannya.

Chika yang sedang menyandarkan kepalanya di bahu Vivi menatap Febi yang sedang melamun lalu memukul bahu Febi pelan.

"Ngelamun aja, kenapa tuhhh" Sindir Chika.

Febi yang tersadar tersebut kaget lalu menatap Chika sinis. "Apaansi Chik, siapa yang ngelamun, dah ah ayo makan" Ucap Febi.

"Yeu kita mah udah daritadi, lu yang banyak ngelamun" Omel Jesslyn.
Dey yang mendengar sedikit keributan dari teman temannya pun menatap Febi, lalu beranjak untuk menghampiri Febi.

"Kamu kenapa? Ada masalah?" Bisiknya.

Febi yang seakan tersihir dengan Dey yang berada di dekatnya pun terdiam, Febi hanya melebarkan matanya menatap Dey tanpa berkata sepatah katapun.

"Bii?" Panggil Dey lembut, ia mulai menggenggam tangan Febi untuk menghilangkan keadaan awkward saat ini.

"E-eh? Iya?" Febi tersadar karena Dey menepuk pipi Febi sedikit keras.

"Kamu kenapa?" Tanya Dey.
Febi menggeleng dengan cepat.

"Ga... Gapapa kok" Ucap Febi.

"Kalo gapapa, jangan sering ngelamun gitu, ga baik" Dey tersenyum menatap Febi yang sedang kikuk.

"Aaaaaa uwu banget sihhh, yang pacaran jadi iri" Sindir Vivi.

Dey yang tersadar tersebut langsung melepaskan genggamannya lalu kembali menuju tempat duduknya dengan wajah yang memerah.

Chika mencubit perut Vivi. "AAAAA CHIK SAKITTT"

"Jangan sindir terus"

"Iya maap"

Sementara Febi melihatnya justru semakin bingung harus bagaimana, ia juga melihat tatapan tak suka Jessi padanya saat Dey berinteraksi pada dirinya barusan.

"Eh gw ke kamar mandi dulu ya" Pamit Febi sambil meninggalkan sejumlah uang untuk membayar makanannya.

Mira dan yang lain saling tatap, mereka saling mengode siapa yang harus mengikuti Febi. Sampai Vivi lah yang akhirnya turun tangan pergi lebih dulu.

"Vi kemana lo?" Tanya Dey yang menyadari itu.

"Ke kamar mandi" Jawabnya disertai langkah yang cepat.

Dey mengangguk kemudian melihat meja Febi tapi tak menemukan Febi. Ia akhirnya mengerti apa yang Vivi lakukan sebenarnya.

Vivi yang sudah berjalan cepat ke kamar mandi itu tak menemukan Febi sama sekali, jadilah ia menuju tempat favorit Febi. Ia berlari kecil menuju rooftop tapi saat sampai disana pun ia tak menemukan Febi.

Vivi yang habis makan kemudian berlari itu sedikit merasakan sakit di perutnya. "Aduh salah banget gw habis makan terus lari lari gini"

Padahal untuk ke kamar mandi dan menuju ke rooftop tak memerlukan waktu dan tenaga yang banyak, tapi memang sepertinya ia sedang sial saja.

Sementara orang yang dicari Vivi tengah duduk di meja kosong di salah satu lorong sekolah. Ia memasang earphonenya berusaha melupakan segala hal yang menganggu hati serta pikirannya.

Kenapa disaat sebentar lagi Ujian Nasional dia harus dihadapi masalah pertemanan dan cinta?

Bikin repot.

Thank You, for the HeartbreakWhere stories live. Discover now