20-About Felicia I

2.8K 181 3
                                    

Don't forget to vomment 🌟💬

Happy reading 💜

👧

"Mama! Ayo main itu yuk!"dengan bersemangat suara gadis kecil terdengar menggemaskan bagi sebagian orang.

Sang Ibu dari gadis kecil tersebut tertawa gemas akan tingkah laku putri kecilnya. Sang Ibu yang cantik, baik hati maupun parasnya.

"Iya sayang,"balas sang Ibu dengan tawa kecilnya.

Gadis kecil tersebut tersenyum manis dan langsung berlari kearah wahana yang diinginkannya.

Sang Ayah dan sang Kakak laki-lakinya tak kalah gemas seperti sang Ibu. Bagi mereka gadis kecilnya itu adalah hal yang paling berharga untuk dilindungi.

Ketiga manusia itu pun menyusul gadis kecil itu kearah wahana yang ditujunya itu. Mereka melihat gadis kecil mereka sedang berbicara dengan seseorang yang tak lain adalah maskot taman hiburan.

"Kakak ini kok bentuknya kayak tikus sih?"gadis kecil itu bertanya dengan polosnya. Ia memang tidak tau benda apa yang ada dihadapannya saat ini.

"Saya ini maskot adik kecil."balas sang maskot dengan ramahnya.

"Maskot itu apa ya?"tanya nya lagi.

Sang maskot berfikir bagaimana ia akan menjelaskan pada anak sekecil ini? Apakah ia akan mengerti maksud dari perkataannya?

"Emm maskot itu, manusia yang memakai kostum, bisa kostum apa aja."jelasnya.

Gadis kecil itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Ia memang cepat paham secara otaknya sangat pintar bahkan jenius.

"Cia, yuk main! Papa udah beli tiketnya."sang Papa datang kepada gadis kecilnya dan menyodorkan tiket kepada gadis kecilnya.

Gadis kecil yang diketahui bernama Cia itu pun menjerit kesenangan, ini kali pertamanya ke taman hiburan. Sepertinya pergi ke taman hiburan akan menjadi sebuah hobi baru untuknya.

👧

5 Tahun Kemudian...

"Dadah Mama, Cia berangkat sekolah dulu ya. Jangan kangen sama Cia hihi."ucap gadis kecil berseragam merah putih yang ingin menaiki sebuah mobil.

Sang Kakak Laki-laki dan sang Papa tertawa melihat ke pedean tingkat tinggi gadis kecilnya itu.

Setelah mereka semua berada di dalam mobil, sang Ayah mulai menjalankan mobilnya. Pertama ia akan menuju sekolah anak bungsunya.

Tak ada percakapan dalam mobil itu, hanya saja sang Kakak Laki-laki selalu mengusili adik kecilnya yang menggemaskan.
Dan itu sukses membuatnya kesal.

"Kakak jangan ganggu Cia terus dong!"kesalnya pada sang Kakak.

Namun sang Kakak hanya bisa tertawa lepas akan ekspresi wajah adik kecilnya.

Sang Ayah yang sedang menyetir melihat kelakuan anak pertamanya melalui kaca spion atas.

"Gibson, jangan diganggu terus dong adik kamu!"tegurnya dengan tenang namun tegas.

Gibson berhenti tertawa dan menghapus air matanya yang sempat keluar karena tertawa terlalu ngakak.

"Iya Pa, iya."balasnya.

Protective Doctor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang