30

716 111 21
                                    

Taeyong begitu malu akan kelakuan eommanya yang tidak mencerminkan adab seorang ibu yang bijaksana.
Untuk memperbaiki keadaan, Taeyong pun berinisiatif untuk mengajak Mina jalan-jalan ke taman.

Sandara berkata kalau itu ide bagus dan berdiri. Tapi Taeyong menegaskan kalau hanya Mina dan dirinya berdua saja.
Jisoo dan Jennie pun segera beranjak dari tempat persembunyian.

Sambil jalan, Taeyong meminta maaf karena eommanya banyak mengatakan hal buruk kepada Mina.
Tapi Mina maklum, dia bisa bilang kalau eommanya menyukai gadis itu, perempuan yang tinggal dengannya.

Taeyong menjelaskan kalau gadis itu anak dari sahabat ayahnya, keluarga mereka berteman makanya eommanya mengatakan hal seperti itu. Bahkan Taeyong menegaskan kalau orang yang menyukainya itu eommanya, bukan dirinya.

Mina berkata bahwa ia berharap kalau eomma Taeyong juga akan menyukainya.
Tapi sebelum itu Mina berharap bahwa Taeyong yang akan menyukainya.

Taeyong mempertegas, "Apa itu artinya kau menyukaiku?"

Mina menunduk malu, dia menjawab sejak mereka bertemu di depan lift.
Taeyong berkata kalau kebetulan sekali, dia juga demikian.
Mina pun begitu senang mendengarnya dan hanya bisa tersenyum malu.

Jennie dan Jisoo sangat kesal mendengarnya.
Jennie menanyakan bagaimana strategi selanjutnya. Jisoo menjelaskan kalau strategi nomor 1 adalah alat penyiram.

"Saat mereka mendekati ini, kita akan menyalakannya! Dan gaunnya akan basah. Dia harus pulang", terang Jisoo senang.

Taeyong dan Mina sedang berjalan membicarakan tanaman bonsai yang tertua di sana.
Ketika mereka sudah mendekati alat penyiram, Jisoo segera memencet tombolnya, tapi air sama sekali tidak keluar dari sana.
Taeyong dan Mina pun lolos dari jebakan itu.

Jisoo dan Jennie bingung kenapa alatnya tidak bekerja.
Mereka mengecek alat penyiram itu, tapi senjata makan tuan, alat itu segera memancurkan airnya tepat ke depan muka mereka berdua.
Mereka kaget dan berteriak, Mina yang mendengarnya ingin tahu ada apa.
Tapi Taeyong memberitahu mungkin alat penyiramnya rusak dan mengajaknya terus berjalan.

Hal ini tentu tidak membuat Jisoo putus asa, dia segera melanjutkan strategi nomor 2 yaitu ulat mainan.

"Begini, saat gadis itu berjalan ke sana, aku akan melemparkan ini padanya. Dan dia akan berteriak dan jatuh ke air", jelas Jisoo pada Jennie.

Di saat Taeyong dan Mina melewati jembatan, Jisoo segera melemparkan ulat itu tepat sasaran di bahu Mina.
Kedua pelaku itu bersorak gembira karena kali ini tepat sasaran.

Sebenarnya Mina yang ketakutan sudah akan terjatuh.
Tapi segera ditahan Taeyong dan dia mengambil ulat itu.
Seperti tahu siapa dalang dibalik semua ini, Taeyong melempar ulat itu ke arah persembunyian Jisoo dan Jennie.

Ulat pun mendarat tepat di wajah Jisoo.
Mereka berdua berteriak histeris dan jatuh ke kolam.
Mina merasa sepertinya ada yang terjatuh di kolam. Tapi Taeyong menenangkan kalau mereka tukang bersih-bersih, mungkin sedang membersihkan kolam.

***

Malam harinya di dapur,  Sandara prihatin melihat keadaan Jisoo yang bersin-bersin.
Jisoo berpikir kalau ini adalah hukuman karena mencoba melakukan hal buruk kepada gadis cantik. Sandara setuju kalau Mina memang cantik, tapi dia sama sekali bukan tipenya Taeyong.

Sandara mengeluarkan foto Mina.
Menurutnya, Taeyong butuh perangsang di hidupnya.
Gadis yang terlalu sempurna dan pendiam akan membuat Taeyong merasa tidak puas dan cepat bosan.

Tapi menurut Jisoo, mereka terlihat seperti saling menyukai.
Sandara mengingatkan kalau dia membuat kesan yang sangat bagus sebagai ibu mertua jahat.
Jadi pasti Tuan Byung Hun akan marah dan tidak akan memberikan cucu berharganya kepada keluarga dengan ibu mertua seperti dirinya.
Dia sangat yakin mereka akan menolak.

Mischievous Kiss: Love in Seoul ✔️Where stories live. Discover now