Kejang-kejang

381 29 9
                                    

Ini gada hubungannya sama chapter sebelumnya. Sama kayak kau sama doi kau. Gada hubungan. Tq

•••

Hening... Suasana yang begitu menenangkan... Merilekskan pikiran dan perasaan. Ditambah dengan angin pagi yang menyejukkan. Terasa begitu nikmat.

Namun sayangnya tidak akan berlangsung lama.

"ANJIRRRRRRR!!!" Teriakan membahana dari seorang perempuan sambil menggebrak meja didepannya.

Perempuan apalagi berkerudung lalu berteriak memanglah tidak sopan. Sangat tidak sopan.

"Nape cok?" Tanya Yamato.

"Ehehe. Engga kok." Jawab perempuan tersebut tak lain saya a.k.a Tasya yang kembali duduk manis didepan laptopnya (-baca, hp.)

Nagi, Tamaki, dan Riku yang penasaran segera mendekati saya sambil melirik ke hp kentank ini.

"Congratulations! Your story is eligible for The Watty's..." Nagi membaca kalimat yang ada di bagian atas hp Tasya.

"Hah? Artinya apaan?" Tanya Tamaki yang bego 24/7. Sedangkan Tasya senyum-senyum gitu. Senyum lebar pula. Ga waras emang kalo dapet notif ginian.

"Artinya, 'Selamat! Cerita anda memenuhi kategori untuk Watty's'. Gitu lho Tamaki." Jelas Riku yang masih bisa berpikir.

"Hah? Gimana gimana?" Anjir bego kali ini anak satu.

"Maksudnya, ceritanya Tasya tuh lolos ke lomba Watty's. Jadi nanti dia bakal tanding cerita sama lainnya." Iori dateng dan langsung jelasin maksudnya. Karena saking greget nya dia ke Tamaki yang mau dia bejek-bejek.

"Ooohhh." Lah malah ber-oh ria dia.

"Omedetou Tasya. Masuk ke Watty's lagi ya?" Sougo ikut dateng bareng Iori sambil bawa piring dan plastik sampah dari kamar Tamaki.

"Ah Sougo san. Iya. Tahun lalu juga masuk kok. Cuman ga lolos tahap selanjutnya aja." Jawab Tasya sambil tersenyum lebar.

"Wahh. Berarti udah 2 kali dong." Tanya Nagi memastikan. Tasya mengangguk senang.

"Ho! Omedetou Tasya." Ujar Mitsuki sambil memakai apron.

"2 kali ya... Sangat mengejutkan bagi seseorang dengan umur 13 tahun." Kata Yamato malas.

"Ke-prokdutif-an ku selama karantina tidak sia-sia." Ujar Tasya bangga.

"Yatta!!" Riku, Nagi, Tamaki dan Tasya berpelukkan layaknya Teletubbies, merayakan kebahagiaannya.

"Setidaknya jangan lupain tugasmu yang menggunung." Ejek Iori yang ingin menghancurkan suasana senang nan damai yang dihasilkan mereka berempat

"Diem lu anak rajin." Tasya dan Tamaki ga terima. Meski bener.

"Ups." Iori berpura-pura takut.

"Riku! Kau baik-baik saja bukan?!" Pintu dorm digebrak seseorang dengan surai baby pink. Yang diikuti dua ajudannya-

Ah maaf. Maksudnya dua temannya.

//Ngucek-ngucek mata.

Salah baca. Sori.

"Tenn nii..." Gumam Riku yang masih berpelukan.

"R-Riku..." Tenn shock ga main. Terdiam beberapa saat, sebelum melemparkan vas bunga yang akan mengenai Tasya jika tidak ditahan Ryu.

"Lu jadi tenang sehari aja bisa ga sih Tenn?! Lu kecil-kecil kuat bego!" Ryu menaikkan nadanya sambil menahan tangan Tenn.

"Ryu bisa kewalahan bego. Lu bilang jadi profesional itu penting. Tapi giliran liat adeknya dipeluk orang lain, mendadak amatiran. Emosian pula." Caci-maki Gaku yang membuat Tenn tersadar.

IDOLiSH7 CHATTING CORNER (Slow Up)Where stories live. Discover now