06 - Choi Lia

77 9 0
                                    

Soobin menghempaskan tangan Yunhee begitu ia membawa gadis itu di gudang sekolah.

Yunhee meringis dan menatap Soobin tajam, "ada apa denganmu?"

"Kau yang ada apa? Kenapa tiba-tiba ingin membocorkannya pada Yeonjun? Aku tahu kau butuh seseorang untuk diajak berbicara, tetapi bukan pada Yeonjun." Balas Soobin.

"Lalu aku harus berbicara pada siapa, huh? Padamu?" Yunhee berdecih pelan. "Yang benar saja, lucu sekali jika aku harus mengatakannya padamu."

"Yunhee," gadis itu menoleh. Melihat mata kaca Yunhee membuat Soobin terdiam.

"Ada apa, huh? Jika tidak ada hal yang penting dibicarakan, aku pergi." Baru selangkah Yunhee berbalik, Soobin menarik tangan gadis itu dengan kuat.

Cup!

Satu kecupan di bibir Yunhee berhasil membuat gadis itu terbelalak dan reflek menjauhkan Soobin. "Apa yang kau lakukan? Apa kau sedang kehilangan akal?!"

Bukannya menjawab, Soobin malah terdiam. Lelaki itu sama kagetnya dengan Yunhee. Ia kaget dengan perlakuannya yang tiba-tiba menarik Yunhee dan menciumnya. "Dasar lelaki brengsek!" Setelah mengatakannya, Yunhee meninggalkan Soobin sendirian di gudang dengan wajah bingungnya.

Yunhee berjalan ke kelas dengan air mata yang terus mengalir, ia tidak peduli jika seluruh siswa yang dilewatinya melihatnya dengan tatapan bingung atau tidak mengenakkan. Saat ini, ia butuh sendiri dan menenangkan pikiran.

Begitu Yunhee masuk ke kelas, ia langsung duduk dibangkunya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Pikirannya kemana-mana saat ini. Ia bingung, kesal, marah, sedih, semuanya bercampur jadi satu. 

"Yunhee, ada apa? Kenapa kau menangis begitu masuk ke kelas? Apa yang terjadi?" Lia yang baru saja datang ke kelas menanyakan keadaan Yunhee, sebelum ia kembali ke kelas, ia sempat mendengar samar-samar dari murid bahwa Yunhee menangis sambil berjalan menuju kelas.

Yunhee tidak menjawab, ia larut dalam tangisannya. Sampai tidak sadar, Soobin datang ke kelas dengan wajah santainya, seperti tidak terjadi apa-apa. Lelaki itu masuk ke kelas sambil melihat kearah Yunhee bersama Lia disebelahnya.

"Yunhee, katakan padaku. Ada apa, hm?" Lia terus membujuk sahabatnya itu untuk berbicara. Tetapi, sekali lagi, Yunhee tidak membalas. Bahkan memberi kode pun tidak.

Beberapa saat menunggu, Yunhee akhirnya berhenti mengeluarkan air matanya. Ia menatap Lia disebelahnya yang masih melihatnya dengan tatapan sendu.

"Ya! Jika kau ada masalah, kenapa tidak bilang, hm? Kau tahu, aku khawatir padamu." Lia langsung merentangkan tangannya dan memeluk Yunhee. "Tidak apa untuk cerita nanti. Sekarang, tenangkan lah pikiran mu."

Detik itu, rasanya Yunhee ingin mengeluarkan air matanya kembali. Tapi, ia tidak bisa. Ia melirik ke arah Soobin, lelaki itu tersenyum smirk. Membuat Yunhee menahan kesal.

"Menyebalkan," gumamnya pelan.

Lia yang mendengarnya sontak melepaskan pelukannya dengan Yunhee. "Kau mengatakan aku menyebalkan?!"

"Tidak! Bukan, aku.. tidak sengaja memikirkan sepupu ku. Ia menyebalkan," alibinya cepat. Sungguh, ia tidak ingin memberitahukannya pada Lia yang jelas-jelas menyukai Soobin. Jika Lia tahu, mungkin gadis itu tidak akan pernah mau lagi berteman dengannya.

Lia menyipitkan matanya, terlihat jelas bahwa sahabatnya itu berbohong padanya. Ia ingin tahu apa yang Yunhee sembunyikan darinya tetapi, mungkin saat waktu yang pas. "Oke, jangan sedih lagi. Aku tidak suka melihat mu menangis, apalagi kau jarang sekali mengeluarkan air mata disaat seperti ini."

Time (시간) | Choi SoobinWhere stories live. Discover now