empat

7 0 0
                                    

perjalanan mereka selama di mobil dihiasi dengan keheningan. tidak ada yang membuka percakapan atau menyalakan radio seperti biasanya.

saat mobil sudah terparkir di depan rumah, alea langsung hendak turun dari mobil.

tapi kalah cepat dengan jeno yang mengunci mobil.

membuat alea menoleh dengan mata tajamnya.

jeno menghela napas sebentar.

"sorry."

alea memutar bola matanya malas dan kembali menyender ke jok mobil sambil melipat tangan di dada.

"gue gak tau perginya bakal selama itu."

"jadi kalo gak lama gak usah ngabarin gak papa?"

'duh, salah ngomong gue..' rutuk jeno dalam hati.

"bilang aja gak mau diganggu waktu berduaan sama nancy." lanjut alea menatap ke arah luar dari jendela mobil.

"jangan suka asal nebak. lo tuh, negatif terus pikirannya sama gue."

"orang emang faktanya. harusnya tadi gue langsung jambak aja rambutnya tu nenek lampir!"

"nancy bukan nenek lampir, alea." tegur jeno tegas.

"jadi apa? cewek murahan?"

"alea, lo gak bisa bilang semua cewek yang deket sama gue itu murahan!" bentak jeno cepat.

alea menoleh tak percaya, "lo bentak gue barusan?"

jeno mengerjap tersadar, "b-bukan.. lo salah denger itu.."

"iya, gue yang murahan!"

dengan nekat dan cekatan, alea sedikit menjulurkan tangannya untuk menekan tombol unlock di dekat kursi kemudi jeno dan bergegas keluar mobil.

tak lupa alea membanting keras pintu mobil, membuat jeno sedikit terlonjak kaget.

buru-buru jeno mematikan mesin dan keluar menyusul alea.

beruntung ini masih lumayan siang, jadi bang jaehyun belum pulang dan keadaan tidak bertambah ribet.

"alea! jangan ngambek elah." jeno menyusul cepat langkah alea.

sepertinya jeno harus berurusan dengan mode singa super alea hari ini.

barbar but it's okay.Where stories live. Discover now