enam

7 0 0
                                    

"KIM ALEA!"

hening.

alea maupun cewek didepannya menoleh ke sumber suara dengan kondisi yang sudah acak-acakan.

alea sedikit membelalak melihat jeno yang kini berdiri beberapa meter dari tempatnya dengan tatapan tajam.

ia langsung menarik tangannya yang sedari tadi sibuk mengacak dan menarik rambut coklat milik nancy. begitupun dengan nancy yang langsung sibuk merapikan rambut dan seragamnya.

alea merogoh cepat hp di dalam saku roknya.

pukul tiga lewat dua puluh tiga menit.

"mampus.." cicit alea.

jeno menghampiri mereka membuat beberapa siswa yang menonton langsung menyingkir.

"jeno, bukan aku yang mulai. tadi alea yang tiba-tiba nyamperin aku terus langsung jambak aku." ucap nancy sambil menunduk.

alea memutar bola matanya malas sambil merapikan seragamnya.

tapi jeno tidak menanggapi nancy. cowok ini terus menatap alea tajam.

"sejak kapan wc pindah kesini?" sarkas jeno.

"barusan!" jawab alea asal.

jeno menghela napasnya kasar. ia kemudian menarik alea masuk ke sekolah.

tadi saat Raka, coach basketnya, memberi waktu istirahat lima menit kepada tim jeno, ia baru menyadari bahwa alea belum kembali ke kursi tribun padahal sudah lebih dari sepuluh menit.

jeno segera berlari menyusul alea. saat sampai di wc perempuan, jeno tidak menemukan alea.

ia memutar pandangannya ke seluruh arah dan berhenti di depan gerbang sekolah yang memang berhadapan dengan wc perempuan.

walau berjarak cukup jauh karena ditengahi lapangan sekolah yang luas, tapi jeno dapat melihat ada kerumunan kecil disana. tanpa perlu ragu, jeno sangat yakin kalau alea lah biangnya.

saat jeno menghampiri kerumunan itu, terdapat alea dan nancy yang sedang jambak-jambakan sambil adu mulut.

dan disinilah mereka sekarang. jeno membawa alea ke UKS.

"ngapain kesini? gue gak ada luka."

jeno tidak menanggapi dan sibuk mencari obat-obatan.

"gue gak luka, jeno." ulang alea.

jeno menghela napasnya sebelum menghampiri alea dan membuka kamera hp nya. "liat sendiri."

alea sedikit terkejut dan langsung cengengesan. terdapat darah yang mengalir dari hidung alea dan beberapa bekas cakaran di pipi alea.

tak sampai lima menit jeno berbalik menghampiri alea yang duduk di ranjang kasur dengan membawa beberapa obat.

"ADUH SAKIT BANGET ANJING!"

tak!

jeno menyentil bibir alea.

"mulutnya."

membuat alea mengangguk sambil meringis tanpa suara. jeno pun lanjut mengobati gadis itu.

"pelan-pelan tai!"

kegiatan jeno berhenti. ia menatap datar alea. lalu menaruh cotton but beserta betadine di sebelah alea.

"obatin sendiri."

alea langsung menahan jeno yang sudah berbalik hendak meninggalkan alea.

"iya-iya. maaf." ucap alea menekuk bibirnya sambil menatap ke bawah.

jeno menghela napasnya dan kembali duduk di kursi yang tadi ia duduki.

"udah tau sakit masih aja cari masalah terus." ucap Jeno setelah beberapa saat hening.

"kalo kayak gini bukan bang jaehyun aja yang khawatir,"

alea mendongak menunggu lanjutan kalimat jeno.

"gue juga." sambung jeno menutup kalimatnya.

barbar but it's okay.Where stories live. Discover now