⚠️ 21+ sesuaikan usia kamu sebelum membaca tulisanku yang pasti bukan untuk anak remaja apa lagi anak kecil.
"Vanilla, kau tahu apa yang kau lakukan?"
"Tentu saja aku tahu." Ia menggesekkan area sensitifnya di benda berotot milik Nick. Bibirnya men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat malam....
FOLLOW AUTHORNYA.
Tidak ada jadwal update tetap, tidak ada crazy update.
Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan rate bintang kecil di pojok kiri bawah layar ponsel kalian.
Selamat membaca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 13
Confused
Vanilla baru saja memasuki ruang makan dan tertegun mendapati siapa yang ada di sana. Nick, pria itu duduk di kursi makan sedang menikmati sarapan di rumahnya bersama Xaviera.
"Nick...." Vanilla justru seolah mengerang memanggil nama pria itu.
"Sayang, selamat pagi. Ayo, kemarilah," ucap Xaviera, wanita itu sedang menuangkan susu ke dalam gelas.
Sementara Nick, pria itu hanya menyeringai. Tetapi, tatapan matanya menatap Vanilla lembut, penuh kerinduan seolah-olah telah bertahun-tahun tidak melihat gadis itu.
"Kenapa kau ke sini?" tanya Vanilla sambil menarik kursi di samping Xaviera. Ia sengaja tidak mengambil tempat duduk di samping Nick karena ia merasa sangat gugup jika harus terlalu dekat dengan pria itu.
"Aku ingin sarapan di sini," jawab Nick, tatapan matanya terus mengarah kepada Vanilla yang wajahnya tampak bersemu merah.
Vanilla mencebik di dalam hatinya mendengar jawaban pria itu, jelas hanya alasan, tidak adakah alasan yang lebih masuk akal selain ikut menumpang sarapan di rumah orang lain sementara dirinya adalah orang kaya raya. Tetapi, perasannya tak urung merasa sangat bahagia karena Nick datang untuk melihatnya selagi ini.
Xaviera meletakkan segelas susu di depan putrinya lalu mengambilkan dua potong sosis dan telur di sebuah piring kosong.
"Aku tidak mau putih telur," ucap Vanilla cepat. Ia tidak menyukai putih telur sejak kecil.