Chapter 35

2.8K 360 29
                                    

"Saya turut berduka"

"....."

"Tidak apa-apa, pertemuan bisa di tunda"

"......"

"Tenang saja, Bunda nya Bomin tidak akan kecewa kok. Dia bahkan lebih mengerti saya dibanding anda"

"......"

"Oke"


Setelah panggilan terputus, Siyeon bergegas menghubungi Bomin.


"Bomin.."

"Kenapa?" Tanya Bomin dari sebrang sana.

"Acara makan malam Sabtu besok bisa di tunda? Keluarga aku tiba-tiba kena musibah"

"Papa kamu sakit? Atau Mama yang sakit?"

"Papa"

"Beneran?"

"Iya, Bomin. Makanya aku minta tolong banget rencana makan malam kita ditunda dulu ya Sabtu ini"

"Yaudah iya, nanti aku bilang ke Bunda"

"Makasih ya"

"Tapi kamu hutang cerita sama aku"

"Iya, nanti kalo ketemu aku ceritain"

"Yaudah kalau gitu. Udah dulu ya Sayang, aku dipanggil Soobin"

"Kamu tanding?" Siyeon benar-benar terkejut.

"Iya"

"Bomin......"

"Sayang... marah-marahnya besok aja ya, dadah aku tutup dulu. Love you"

Dan setelah mengucapkan kata itu, Bomin benar-benar memutuskan panggilannya.

Siyeon jadi tambah kesal. Moodnya sudah hancur, malah bikin makin hancur karena Bomin yang lagi-lagi ikut tanding balapan motor liar.

Bukan nya menghalangi hobi Bomin. Tapi Siyeon benar-benar tidak menyukai hobi gila Bomin yang satu itu. Siyeon cuma takut kalau Bomin kenapa-kenapa. Dan Siyeon gak mau merasakan kehilangan lagi.

"Terserah lo lah Bomin! Capek gue" dumel Siyeon.



•••







Keesokan hari nya.. Hyunjin, Jisung dan Yeji bolos sekolah. Ya, hanya Jeno yang berangkat karena ia harus latihan basket juga karena pertandingan lomba waktunya tidak lama lagi.

Disaat-saat seperti ini, fikiran Jeno bercabang kemana-mana. Jeno benar-benar stress. Tapi dia tidak bisa menunjukkan nya apalagi dalam situasi seperti ini. Dan juga, Jeno tipe orang yang lebih memilih untuk memendam daripada menunjukkan.


"Loh Jen, kok lo masuk?" Tanya Sanha yang begitu terkejut melihat Jeno masuk ke dalam kelas.

Kebetulan hanya Sanha yang baru datang diantara genk mereka. Tumben sekali.

"Di rs udah banyak yang jaga Om San. Lagian kan nanti kita harus latihan basket" jawab Jeno seadanya.

Sanha berdecak. "Masih bisa lo pikirin Basket ye"

"Ya gimana lagi? Pertandingan sisa 9 hari lagi, yakali gue masih bisa santai-santai"

"Tapi keadaan lo lagi gak baik Jen. Lo sadar gak sih?!" Sanha tidak sengaja meninggikan suaranya.

Ya.. memang kalau diliat-liat wajah Jeno sedikit pucat.

"Gue baik-baik aja San"

"Jen.. apa yang ganggu pikiran lo? Ceritain! Tumpahin semuanya! Ketakutan lo, keresahan lo. Cerita sama gua! Jangan lo pendam sendiri!"

KEMBAR 3 || Hyunjin • Jeno • Yeji (Mau Revisi Dulu)Where stories live. Discover now