04

1.4K 194 15
                                    

Jadi aku baru sadar kalo kemaren aku update chapter 3 tapi ku tulis chapter 4. Maaf ya gais huhu.














Mereka berpikir bahwa Mingyu selalu bahagia. Mingyu terlahir dengan pangkat begitu besar di pundaknya sedari kecil. Kehilangan bundanya sejak bayi bukan berarti dia kekurangan kasih sayang. Dia di berikan kasih sayang yang melimpah. Dia dapat membuat seluruh orang jatuh begitu dalam hanya dengan tatapannya.

Dia senang tentu saja. Siapa yang tidak senang bila menjadi seorang Pangeran. Memang benar Mingyu menerima banyak cinta dari rakyatnya, dari para dayangnya, juga dari koleganya.




Tapi Mingyu tidak pernah mengerti, bagaimana rasanya di cintai secara 'buta'.














╔══════ ≪ °❈° ≫ ══════╗

Prince

Chinaprince; 2020

Chapter 4

╚══════ ≪ °❈° ≫ ══════╝














Minghao menuruni anak tangga dengan perlahan. Tangan kanannya ia sampirkan ke lengan Mingyu. Minghao sangat berhati-hati dalam melangkah, menggunakan high heels perempuan itu memang sangat merepotkan, untung ini merupakan pesta dansa. Akan sangat merepotkan bila ia harus memakai high heels berserta gaun panjang.

Mingyu melepaskan gandengan tangan Minghao di lengannya membuat Minghao menatap penuh tanya. Mingyu hanya tersenyum tangan kiri yang membantu menuntun Minghao berjalan, kini ia buat untuk merangkul pinggang Minghao. Ah, sepertinya posisi ini lebih baik di bandingkan tadi.

Semua tamu yang datang menatap mereka berdua. Wajar saja Mingyu merupakan kunci dari pesta dansa ini. Merekapun mulai berbisik bertanya-tanya siapakan pasangan Pengeran Mahkota? Dari keluarga bangsawan mana ia? Membuat Minghao kembali sedikit cemas memikirkan bagaimana bila ia tertangkap basah oleh salah satu tamu di ruangan ini. Mingyu sadar akan hal itu membuat rangkulannya pada pinggang Minghao semakin erat.

"hiraukan saja, semuanya akan baik-baik saja" bisik Mingyu pelan kepada Minghao. Hal itu membuat Minghao lebih tenang, entahlah hanya saja ia merasa tenang Mingyu ada disisinya.

Setelah mengetahui bahwa Minghao sudah lebih tenang, Mingyupun mengajak Minghao untuk duduk di salah satu bangku yang tak jauh dari panggung dimana ia harus memberikan sambutan nanti. "aku tidak akan lama" bisik Mingyu kepada Minghao lalu memberi kode kepada Wonwoo yang melihatnya sedari tadi untuk menjaga pasangannya sebentar. Wonwoo yang melihat itu langsung mengerti dan segera menggeser bangkunya sedikit mendekat ke arah Minghao. "kau sendirian nona? Bolehkah saya menemanimu?"

Minghao bukanlah orang yang mudah terganggu, kepribadian Minghao yang terlihat dingin di luar menyebabkan tak banyak orang yang berniat untuk mengganggunya, atau setidaknya memulai percakapan dengannya. Tapi sepertinya itu tidak berlaku kepada Pangeran Wonwoo. Sedari tadi Minghao Wonwoo mengajaknya berbicara tanpa henti. Minghao cukup sering mendengar berita tentang Wonwoo. Banyak yang berkata bahwa pangeran Wonwoo jauh lebih baik di bandingkan Pangeran Mahkota, dan Minghao mengiyakan opini itu. Kacamata yang membingkai mata indahnya juga memiliki peran penting pada wajah tampan Pangeran Wonwoo, liatlah seberapa tegas rahang milik Pangeran Wonwoo.

Tanpa terasa kata sambutan yang di berikan oleh Mingyu telah selesai. Tentu Minghao merasa senang, itu artinya tidak sia-sia ia berdandan seperti perempuan seperti ini. Minghao pikir semuanya berakhir sampai sana, karena memang perjanjian mereka Minghao akan menghilangkan dirinya secara alami dari acara tersebut tepat sebelum pesta dansa dimulai. Namun sialnya sebelum sempat ia beranjak dari tempat duduknya, Mingyu malah mengulurkan tangannya untuk mengajak Minghao berdansa di tengah lautan manusia yang memandangi mereka.

Prince [Gyuhao]Where stories live. Discover now