Twenty Three

30.3K 3.4K 574
                                    

Bilang kalau ada typo atau nama yang salah.
Happy Reading

Sedari tadi, Jaemin terus membuang tatap dari wanita cantik yang duduk di samping kasurnya. Yeeun, bahkan terus mengajaknya mengobrol sedari tadi, berbicara panjang lebar tentang apa saja hal yang Jaemin lewatkan saat koma, sedangkan si manis hanya memberi respon kecil seperti cengiran gugup dan sebagainya.

Jaemin hanya bingung, bagaimana Yeeun dapat sesantai ini setelah memergoki ia dan Jeno yang sedang.. .ekhem... kissing. bahkan, sebelum Jeno keluar untuk membiarkan mereka berdua di dalam,

Sepasang kekasih itu hanya saling melempar senyum simpul. Jeno tak ada niat sama sekali untuk menjelaskan semuanya.

"Jaemin dengerin, gak?"

Si manis itu sedikit berjengit, kemudian menoleh ke arah Yeeun hanya untuk tersenyum canggung, tak lama sebelum kembali menglihkan arah pandangnya untuk tak membalas tatap Yeeun.

"Jaemin kok dari tadi gak mau liatin aku? Jaemin gak suka aku ke sini?"

Jaemin kembali menoleh, kemudian menggeleng keras. "Gak gitu kak Yeeun, eum.. aku seneng kakak kesini," balasnya.

"Tapi kamu kaya menghindar gitu dari aku, kenapa, hm?" Yeeun mengusap kepala Jaemin yang masih terdapat lilitan perban di sana.

"I-itu.. Jaemin menggigit bibir bawahnya dengan raut wajah yang resah.

"Apa, na?"


"Y-yang tadi itu, kak, duh.. gimana ya bilangnya?" Yeeun mengulum senyumannya, Jaemin yang terlihat gugup sungguh menggemaskan


"Yang mana, hm?" oke, Jaemin, hanya tinggal berbicara dan meluruskan-tapi apa yang mau diluruskan? semuanya bahkan sudah jelas.


"Aku minta maaf, kak." si manis yang lebih muda menggenggam tangan lentik Yeeun dengan erat, matanya menatap si cantik dengan binar puppynya yang memperlihatkan guratan rasa bersalah. Yeeun mengerutkan keningnya.

"Buat?"

Jaemin menggerutu dalam hati. apa Yeeun sengaja memperlambat semuanya? Jaemin yakin Yeeun sudah cukup paham apa maksudnya. Lelaki manis itu menarik napas, kemudian menghembuskannya secara perlahan.

"Buat yang tadi, aku.. sama kak Jeno.. ciuman..."

Suara Jaemin mencicit ketika kata terakhir lolos dari mulutnya. mata bulat itu kembali membuang tatap, tak berani menatap Yeeun.

"Ohh... itu. terus kenapa?"

huh ?

Yeeun tertawa manis melihat reaksi Jaemin selanjutnya. jaemin dengan wajah bengongnya yang lucu

"Kak Yeeun kan harusnya marah, kok biasa aja?" anak itu menatap

Jaemin berseru tak terima. Bukannya ingin dimarahi, tapi ia tak bisa melewatkan amarah Yeeun dari kesalahannya.

"Ya ampun, Jaemin, haha. "

Sementara si cantik, malah semakin menggemakan tawanya, seolah yang baru saja terjadi adalah hal lucu yang patut ditertawakan.

Adiós || Nomin ☑️(Unpublish)Where stories live. Discover now