Twenty Six

27.6K 3.1K 1.4K
                                    


Kalian tau kan manusia gaada yang sempurna
Makanya,, maaf ya kalau banyak banget typo..
Nih aku kasih bonus

Bilang aja kalau ada typo lagi
Happy Reading

"KAK JENO SARAPAN DULU!"

"DI KAMPUS AJA, NA! TELAT NIH MAU PERWALIAN"

"IH GAK BOLEH PERGI DULU"

"JANJI DEH NANTI MAKAN DI KANTIN"

"TERUS BUAT APA GUE MASAK KALO KAK JENO MAKANNYA DI KANTIN?! TAU AH"

tadinya, Jeno hendak melesat menuju
motornya setelah selesai memakai sepatu kets
putih miliknya. iya, sebelum Jaemin merajuk,
pergi ke dapur sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"mampus, ngambek tuh!" sungut Jisung, yang
sepertinya terlihat hendak pergi ke kampus.

sementara Jeno mendengus, melepas kembali
sepatu yang melekat apik di kakinya, kemudian berjalan menuju dapur asrama.

matanya membulat ketika melihat sosok manis
favoritnya kini terlihat sedang memegang sebuah piring yang isinya hendak dia buang ke dalam tong sampah.
"eh. eh. Ngapain? "

Jeno lekas merebut sepiring nasi goreng yang
masih hangat itu, sementara Jaemin menatap
sengit yang lebih tua di depannya.

"mau dibuang aja! capek capek masak lo nya gak mau makan, siniin lah jingan!"

okay, Jaemin kembali mengeluarkan eksistensi
sisi kasarnya. itu artinya si manis sangat kesal.

"ya tapi jangan dibuang juga, dong sayang. kakak kasih ke bang jae aja"

"gue masak buat lo, bukan buat bang jae! ngerti gak, sih, bangs- ck tai lo!"

Jeno salah bicara, Jaemin makin marah.
lagi pula ucapannya memang secara tak langsung seakan-akan ia menolak masakan Jaemin.

"nana"

seruannya tak digubris, Jaemin malah melesat pergi menuju kamar asramanya di lantai atas,
lantas membanting pintu dengan cukup keras.

Taeyong, yang sedari tadi memperhatikan
perselisihan mereka hanya mampu menggeleng geleng kepala, bersedekap dada
kemudian berjalan menghampiri Jeno

"capek gue liat lo, jen. gak pernah peka jadi orang"

lelaki cantik itu mengambil piring nasi goreng
di tangan Jeno, kemudian berjalan menuju
rak dapur untuk mengambil satu kotak tempat
makanan dan memindahkan nasi goreng itu ke dalamnya.

"kalo gak bisa makan di sini, kan bisa lo bawa ke kampus."

setelah menutup kotak makan itu, Taeyong
mmeberikannya pada Jeno

saat itu, baru lah Jeno sadar dengan
kebodohannya.

"iya juga, ya.."

"tolol!"

itu bukan Taeyong, melainkan Jaehyun yang baru keluar dari kamar mandi setelah mendengar keributan Jaemin dan Jeno.

satu setengah tahun sudah berlalu semenjak
kejadian itu, sudah satu setengah tahun pula Jaemin keluar dari rumah sakit. Jaehyun pikir,
Semua keadaan akan berubah, Jeno dan
Jaemin akan terlihat lebih manis.

tapi, yang namanya ekspektasi, mana mau
bersahabat dengan realita?

Jeno dan Jaemin masih sama, selalu
mengisi pagi dengan keributan tak berarti.

Jaemin yang pemarah dan Jeno yang
memiliki kadar kepekaan rendah. cocok sekali jika menjadi objek baku mulut di pagi hari.

"aduh gimana, ya, bang? ngambek, nih tapi gue juga buru-buru, nanti dospem gue marah, mana baru awal semester."

Adiós || Nomin ☑️(Unpublish)Where stories live. Discover now