seven

352 50 27
                                    

WARNING!⚠
Chap kali ini penuh dg dosa wkwk

Jadi bagi yg di bawah umur dan tdk suka konten dewasa, silahkan skip saja🤭

.

.

VOTE DULU SEBELUM BACA

.

Mereka sudah berada di dalam rumah, beberapa pelayan menatap kaget dengan keadaan tangan Dara yang berlumuran darah.

Jiyong mengabaikan pertanyaan Dara sebelum nya. Pria itu lebih memilih bungkam dan menyeret nya secara paksa. Ia pikir bos mafia itu akan membawa nya menuju ruang bawah tanah, namun pikirannya salah. Jiyong membawanya menuju sebuah kamar di lantai dua.

"Ini kamar mu?" tanya Dara yang sesungguhnya tidak perlu untuk dijawab. Hey siapa yang akan menghuni kamar super luas ini jika bukan sang pemilik mansion?

Kesan pertama Dara atas kamar Jiyong adalah kamar itu begitu gelap. Nuansanya hitam, biru tua dan abu-abu. Sangat lelaki.

"Duduk disana!" perintah Jiyong dingin, menunjuk salah satu single sofa berwarna hitam.

Dara mencoba untuk patuh dan menurut. Tak beberapa lama Jiyong datang dengan sebuah kotak P3K di tangan nya. Dengan tiba-tiba, tanpa pernah Dara duga, pria itu berlutut untuk mengobati luka di telapak tangan nya.

"Kau tak perlu melakukan nya." Dara menarik tangannya, namun Jiyong menahan nya.

"Apa kepatuhan mu hanya bertahan satu menit!?" sarkas Jiyong. Lalu mengobati dengan telaten.

"Cara mu yang seperti ini.. Apa kau benar-benar akan menjadi kan ku satu-satu nya milik mu?" Dara mengungkit kembali percakapan mereka beberapa jam yang lalu.

"Bukan aku." jawab Jiyong yang jelas-jelas tak dimengerti Dara.

"Apa maksud mu? Ck apa kau bertindak seakan amnesia saat ini?"

"Itu bukan perkataan ku dan juga bukan aku yang akan melakukan nya." ucap Jiyong datar, ia menghela nafas setelah selesai membalut luka gadis di hadapan nya.

Pria itu bangkit dan berdiri membelakangi Dara. "Pergilah. Akan sangat tak terkendali jika kau masih di mansion ini. Aku akan menyuruh Youngbae untuk menjemput mu."

"Tidak akan!"

Belum sempat Jiyong melangkah pergi, sepasang tangan mungil lebih dulu memeluk erat perutnya dari belakang.

"Aku tidak akan pergi! Kau tidak bisa mengusir ku dari kehidupan mu, kecuali dengan membunuh ku!" ucap Dara dengan tegas.

Jiyong melepas paksa pelukan Dara. "Kau pikir aku tidak bisa MEMBUNUH mu?" pria itu berbalik dengan senyuman mengejek.

"Tidak." lantang Dara yakin.

"Hahahaha darimana asalnya kepercayaan diri mu itu hm?" Jiyong menarik kembali sebelah telapak tangan Dara yang luka, ia dengan tanpa ampun menekan luka yang tadi telah ia perban sendiri.

"Kau memang bisa membunuh ku, tapi kau tidak akan!" tanpa memperdulikan rasa sakit, Dara menjawab menantang.

"Meski orang-orang menganggap mu iblis berhati dingin, namun aku tau jika jauh di dalam dirimu selalu merasa kesepian. Bisa memiliki rekan dan sahabat, kau sangat menghargai nya bukan? Kkkk.. Maka kau tidak akan membunuh ku karena kau menghargai Youngbae, bukan begitu?"

Two Different Sides✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang