Part 15 - Having Fun

16.9K 2.2K 247
                                    

Aku double up tengah malam yaa, terimakasih udah nunggu.

Enjoy Reading

Part 15 - Having Fun

"Halo."

"Bi, dimana?"

Aku mengerinyitkan dahi, tumben sekali jam kantor seperti sekarang ini dia menghubungiku. "Lagi dijalan," jawabku singkat.

"Mau kemana?"

Aku terdiam. "Mau ke kantor," jawabku lagi. Aku menghentikan mobil saat berada di lampu merah. Sejak acara di Hong Kong itu, aku mulai menjalani sesuatu yang lebih rumit dengan Andreas. Dia terus-terusan menghubungi dan menemuiku, kali ini sudah tidak ada remnya lagi. Aku sendiri tidak memiliki keberanian untuk menanyakan ini semua.

Lebih baik tidak jelas seperti ini saja. Lagipula, selagi Andreas belum membatalkan rencana pernikahan yang dia umumkan dengan sembarangan itu, anggap saja ini persiapan kami menuju kesana.

Aku menarik nafas panjang

"Kenapa baru ngantor? Ini sudah siang?"

"Abis monitoring outlet. Aku sudah mau sampai."

"Bi, ayo kencan lagi."

"Kapan?"

"Malam ini."

Aku terdiam lama. Kemarin aku sudah menolak ajakannya, entah kenapa aku tidak ingin terlalu dekat dengan Andreas. Aku menikmati pertemuan-pertemuan rahasia kami, akan tetapi apabila dia sudah mulai publikasi dengan kencan di tempat umum... aku mulai keberatan. Masalahnya, Andreas ataupun aku selalu saja bertemu dengan rekan kami saat nonton atau sekedar makan. Belum lagi harus melewati outletku dan aku memonitoring sebentar.

Aku tidak tahu kenapa aku seperti ini, didepan orang lain aku lebih menikmati kami yang bertengkar seperti biasa meskipun pada malam harinya aku dan dia berpelukan bahkan berciuman. Aku juga sangat menikmati keberadaan Andreas yang selalu menghubungiku dan memberikan perhatian kepadaku.

Hanya saja, seperti itu.

"Oke," jawabku pada akhirnya.

"Dah.. Sayang," ujarnya padaku. Bahkan Andreas sudah tidak segan lagi memanggilku dengan panggilan mesra. Aku sendiri juga sebenarnya tidak tahu kejelasan hubungannya dengan Riana, meskipun dia mengatakan bahwa dia sudah putus, mereka masih kerap bertemu. Jadi kubiarkan saja.

Sial, kenapa aku sekarang seolah menjadi pacar gelap? Tidak bertemu dengannya di siang hari-hari, tapi bertemu sembunyi-sembunyi di malam hari.

Andreas dan Riana memang sudah jarang bertemu, terakhir kali stafku melapor sekitar seminggu yang lalu. Mereka juga bertanya kenapa Andreas terlalu sering datang ke kantorku akhir-akhir ini. Aku membiarkan pertanyaan itu mengambang begitu saja.

Pertama bukan urusan mereka, kedua aku sendiri juga tidak mengerti bagaimana menjelaskannya.

Aku masuk ke dalam kantor dan menghentikan langkah saat melihat sosok Riana sedang makan sendirian. Aku tahu dia pelanggan setiaku, tapi entah kenapa akhir-akhir ini melihatnya di sekitarku terasa menggangguku.

Aku menghela nafas dalam dan terdiam beberapa saat kemudian melihat Andreas datang dan kami bertatapan beberapa saat. Dia mengerjapkan matanya sebentar kepadaku sebelum akhirnya masuk ke dalam Kedai Teh. Sejak kembali bekerja dengan Mas Nata, penampilan Andreas sudah kembali seperti semula. Dia selalu mengenakan jas dan tidak ada lagi kemeja atau hoodie. Lebih tampan juga. Aku juga tidak pernah mengetahui lagi dia masih sering ke club atau tidak. Aku tidak pernah bertanya dan tidak mau juga bertanya.

Affectionate | ✓Where stories live. Discover now