#17

1.1K 128 3
                                    

Taeyong melangkah cepat kedapur mencari Ten, "Ten!!" teriaknya.

Saat itu Eunhye keluar dari pintu belakang dan hampir bertabrakan dengan Taeyong, "Oh! Taeyong-ssi?"

Taeyong memandang Eunhye bingung, "Park Eunhye-ssi? Kenapa kau disini?"

"Maaf, aku khawatir digudang akan bocor lagi karena hujan lebat seperti ini.." jawab Eunhye.

"Oh.. begitu.." ucap Taeyong, "Hmm.. apa kau melihat Ten? Aku tidak bisa menemukannya.."

"Ten-ssi? Aku tidak bertemu siapa pun sejak tadi.." ucap Eunhye.

Taeyong menghela nafas frustasi, "Ahh.. dimana dia?!"

"Apa dia pergi keluar?" Tanya Eunhye agar Taeyong tidak masuk ke gudang.

Taeyong mengelus tengkuknya bingung, "Tidak. . dia tidak mungkin pergi jauh tanpa sepengetahuanku.." ucapnya, lalu memandang ke pintu belakang. "Mungkin aku akan memeriksa kebelakang.." ucapnya sambil hendak melangkah ke pintu belakang.

"Jangan!" seru Eunhye sambil menghalangi Taeyong.

Taeyong memandang Eunhye kaget, "Waeyo?"

"Aku sudah melihat, tidak ada siapa pun.." ucap Eunhye meyakinkan.

"Ne? mm.. Ten itu memiliki pola pikir yang aneh, mungkin saja dia tertidur karena tak bisa keluar jadi kau tidak tau dia disana.." ucap Taeyong sambil tetap melangkah kebelakang.

"Taeyong-ssi, dia tidak mungkin ke ruang rahasia.." ucap Eunhye sambil mengikuti Taeyong.

"Mungkin saja, dia..." langkah Taeyong terhenti didepan pintu gudang, lalu berbalik memandang Eunhye dengan dahi berkerut. "Bagaimana kau tau ada ruang rahasia?"

Eunhye tertegun, "Ne? oh.. itu.. Tuang Kiljo yang memberitaunya padaku.." ucapnya memberi alasan.

Mata Taeyonf menyipit menatap Eunhye, "Paman Kiljo tidak lama disini, hanya kakek dan aku yang tau ruang rahasia itu.." ucapnya curiga.

Eunhye terdiam.

Taeyong terkejut, "Ten disana?!" tanyanya.

"A.. aku.." Eunhye tidak bisa mengatakan apa pun lagi.

Taeyong langsung berbalik dan berlari ke dinding diseberang ruangan, lalu meraba bagian bawahnya untuk membuka ruang rahasia. Dulu kakeknya akan menyimpan barang-barang berharga yang tidak boleh diketahui oleh orang lain kecuali dirinya disana. DUAKKKK!!! Mata Taeyong terpejam merasakan sesuatu yang keras membentur pundaknya dan jatuh tak sadarkan diri.

Eunhye menatap Taeyong dingin dengan tangan memegang sekop, "Aku sudah berkata dia tidak disana.."

Diruangan berbeda.

Ten tak bisa berhenti menggigil disebelah tubuh Boram, nafasnya terlihat memutih ketika dia menghembuskannya. Kepalanya menoleh pada jasad disebelahnya dan memegang tangan beku gadis itu, "Tae.. Taeyong... hyung. . akan... ssse.. ssseger..a da.. tang.." ucapnya tergagu. 'Hyung.. tolong aku..' batinnya sambil memejamkan mata. Sebulir air mengalir dari matanya.

Arwah Boram muncul dihadapan Ten dan menatapnya sedih, 'Maaf Ten..' batinnya.

...........................

Taeyong tersadar dari pingsannya dan merasakan belakang kepalanya sangat sakit. "Ahhh.." rintihnya sambil menggerakkan kepalanya tegak, saat itu dia langsung menyadari kedua tangan dan kakinya terikat ke kursi didalam gudang. Dibahunya dan sebagian bajunya tampak ada cairan merah yang dia tau dari belakang kepalanya. Dia terkejut mendengar seseorang bertepuk tangan sambil melangkah mendekatinya.

Baby Boo (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang