pertemuan singkat dengan janji yang melekat

4 1 0
                                    

"saya mau masuk kelas, kamu mau ikut juga? Mau kuliah juga?" tanyaku menyorot tajam pada sang pengawal.

"saya akan menunggu di depan pintu nyonya" jawabnya.

Aku masuk kelas tanpa memperdulikannya.

Ssttt..  Sstt
Keya memanggil dari belakang. 
Memang aku duduk di depan karena aku tau pengawal itu pasti akan memperhatikanku dan mengabari setiap gerak geriku. 

Aku merobek kertas dan menulis:

Apa keya? Maaf untuk sementara kita tak bisa berteman

"kasih ke Keya. Tolong" aku memberikan kertas itu ke belakang menyuruh temanku memberikan pada Keyana.

Kenapa?
Kamu marah sama aku? Atau aku buat salah? Atau ibumu melarang lagi atau gimana?  Kan kita temenannya diem diem :(

Ia membalas suratku terlalu panjang.

Ibu mengirimi ku pengawal. Dia mantau aku supaya aku gak deket sama kamu dan bertemu Keano. Ia juga mengetatkanku belajar untuk olimpiadeku

Lagi, ku berikan pada teman di belakangku untuk di berikan pada Keya.

Oh..
Jadi mas mas ganteng yang di pintu itu pengawal kamu?  Aku kira dia fans atau pacar kamu. Nempel bener kayak prangko wkwkwk
Eh, btw pengawal kamu ganteng, mau dong aku di kawalin sama mas tamvan..

Aku berdecak. Ia tak berubah sama sekali dalam perbedaan satu hari.

Jangan kumat -_-!

Wkwkwk.. 
Iya deh kita temenannya social distancing dolo.. Padahal aku ramai tanpamu wakaka.

Btw, Keano ingin bertemu dengamu tau, lusa dia mau berangkat ke Al Azhar. Uring uringan dia dari semalem

Aku terdiam sejenak.
Keano ya? 
Aku harus balas apa? 

Aku kan ada pengawal. Nanti di aduin ke ibu. 
Gak bisa ketemu. 

Masalahnya kamu mau ketemu apa enggak dulu nih.. ?
:) kalau mau aku bantu buat ketemu tanpa mas mas ganteng.

Aku terdiam lagi. Mau tapi malu tapi ragu.
Aku tak ingin di hukum ketiga kalinya oleh ibu karena melanggar.
Tapi, mungkin ada sesuatu yang akan aku sampaikan prihal jawaban hasil diskusiku dengan tuhan semalam.

Boleh. Kamu atur setelah jam kuliah selesai ya. Bep wkwk

Geli sendiri nulisnya.. Padahal Keya sangat terbiasa dengan kata 'bep' ini

Yah.. Wkwk udah mulai bucin ya kamyu..  Okedeh siap. Tunggu aba aba dari aku ya, tu bocah lagi nunggu di taman belakang campus dari tadi pagi wkwk

Aku agak sedikit terkejut. Niat sekali Keano sepertinya.
Aku tak membalas lagi surat dari Keya, karena dosen sudah masuk dan memfokuskan pada materi. 

****

Aku berjalan menuju taman belakang campus dengan tangan memegang tali tas kuat kuat. Entah rasa apa ini, berdegup kencang gemetar dan malu. Seakan aku ingin tersenyum rasanya.

"kamu nunggu dari tadi?  Ada perlu apa?" tanyaku to the point saat berdiri di belakang dia 3 langkah.

Keano lantas menoleh kaget. Mungkin karena langkah kakiku yang tak terdengar hingga ia benar benar baru menyadari kehadiranku.

"bagaimana jawabanmu?" tanya nya.

"aku...  Pegal" ucapku.

Ia terkekeh lalu berjalan menuju kursi di bawah pohon rimbun.
Aku duduk dan dia ikut duduk dengan jarak agak berjauhan sama sama di ujung kursi.

"bagaimana jawaban kamu Nastya?"

Aku tak melihat sorot jenaka disana. Ia benar benar sedang berkata serius. Ku perhatikan dari gestur tubuhnya sepertinya ia sedang gelisah.

"ibuku tau. Ia menemukan profosalmu dan merobeknya serta membuangnya" ucapku lemas. Memang sedikit menyakitkan. Tapi lebih baik jujur bukan?

Aku kembali menarik napas untuk melanjutkan perkataanku.
"sepertinya ia benar-benar tertutup. Kita tak mendapatkan restu ibu kalaupun aku berkata iya"

"untuk saat ini aku butuh jawabanmu Nastya. Urusan orang tuamu, biarlah aku yang menghadapinya selayaknya pria yang meminta seorang puteri pada sang ratu dan raja"

"entah aku menamakannya ini apa, tapi rasanya berbeda. Aku sudah membaca semua yang kamu tuangkan di atas kertas. Kamu orang baik walau kamu sendiri menulis hal hal yang menyebalkan. Tapi kamu jujur" ucapku

Ia tersenyum
"jadi, jawabannya?" ia penasaran

Aku mengangguk "iya"

Iya tersenyum. Aku melihatnya.
Senyumnya sangat manis dan akhirnya kita berdua sama sama menunduk malu

"Nastya, lusa aku mau melanjutkan studi ku" jelasnya. Aku memang sudah mengetahuinya dari Keyana. Tapi aku ingin lebih tau dan mendengar langsung darinya

"lalu?"

"ke Al Azhar mesir, Unniversitas impianku sejak kecil"

"jadi?"

"kamu mau menungguku? Setelah aku menyelesaikan studi ku dan aku berjanji saat kembali akan langsung ke rumahmu"

"kita bahkan belum mendapatkan restu dari kedua orang tuaku" ucapku

"aku akan pulang dengan membawa potensi yang aku miliki, pringkat dan semua syarat untuk menarik hati sang calon mertua. Aku janji akan menemuimu dan menikahimu Nastya. Aku janji akan mempercepat masa studi ku agar aku bisa cepat lulus dan kembali kepadamu"

Aku terdiam.

"aku janji akan menikahimu Nastya, tolong tunggulah sebentar untukku"

"berapa lama?" tanyaku.
Jujur, hatiku bergemuruh. Apa apaan ini?  Kata Keyana jatuh cinta itu membuat kita bahagia. Tapi apa yang aku alami sekarang?

"4 tahun. Setelah itu kembali dan menikahimu" ucapnya. 

"baiklah, aku memegang erat janjimu" aku menatap pohon pinus.
"pohon ini saksinya" ucapku

Ia tersenyum.
"aku akan menempati janji aku Nastya"



Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Aug 11, 2020 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

KATA, CINTA DAN LUKAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt