4. Mencoba menerima

6 0 0
                                    

Setelah pertemuan waktu itu, antara ibu dan kang Azis di rumah, ibu jadi lebih bahagia tak seperti hari-hari biasanya.

Bahkan, sikap ibu padaku begitu ramah dan manis sekali.
Seperti pagi ini, ketika aku mau berangkat mengajar ke sekolah.

Ibu :" Neng .. kamu udah sarapan belum ? Jangan lupa sarapan dulu, ini ibu buatin nasi goreng spesial buat kamu, biar semangat ngajarnya !" Ucap ibu sambil tersenyum dan mengelus pundak ku dengan lembut.

" Iya Bu, nanas emang belum sarapan, makasih nasi gorengnya, ibu udah repot-repot bikinin nasi goreng buat nanas, nanas makan dulu ya Bu."  Ucapku dengan lembut

Setelah selesai sarapan, aku berangkat ke sekolah, dengan berjalan kaki seperti biasanya, di karenakan lokasi sekolah dan rumah tak begitu jauh, aku tak pernah merasa capek dan malu ketika berangkat mengajar.

Karena ini, salah satu impian ku yang sejak lama aku inginkan.

Sesampainya di sekolah, aku di kagetkan dengan kang Azis yang udah nongkrong di rumah Bu Chika, entah mau apa dia aku tak tau.

" Assalamualaikum .. " ucapku

Kang Azis :" waalaikum salam.. eh teh nanas baru dateng?"

" Iya kang, ini baru sampe. Bu chikanya kemana kang?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 12, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jeritan Hati Seorang Anak Where stories live. Discover now